Salah satu hasil proyek pembangunan di Unsil adalah pembangunan parkiran bertingkat di FKIP yang diperuntukan khususnya bagi mahasiswa FKIP, bertujuan untuk menertibkan setiap kendaraan, menjaga keamanan kendaraan, dan menjaga kerapihan dengan tidak memarkir kendaraan di sembarang tempat. Proses pembangunan yang bisa dikatakan selesai rupanya membutuhkan waktu cukup lama hingga dapat digunakan seperti sekarang.
Ditemui di ruangannya, Lina Marlina, S.P. selaku Ketua Sub bagian Rumah Tangga dan Barang Negara menjelaskan bahwa proses pembangunan parkiran FKIP memiliki 4 lantai dan fungsinya masing-masing, seperti halnya untuk parkiran menggunakan lantai 2 dan 3, sementara lantai 1 rencananya akan digunakan untuk Kopma yang kemungkinan akan dipindahkan ke sana, dan untuk lantai 4 rencananya akan digunakan untuk pusat kegiatan mahasiswa, namun itu juga belum pasti. Hal tersebut masih rencana dan menunggu kemampuan anggaran serta proses pembangunan yang bisa satu kali jadi dalam hitungan hari. Hanya saja, kita melaksanakan pembangunan berdasarkan skala prioritas secara bertahap, seperti halnya pembangunan untuk ruang pembelajaran dan pembangunan ruang belajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Namun, untuk pembangunan melihat kondisi aggaran yang ada, di sisi lain juga melihat kebutuhan yang diperlukan.
Total anggaran untuk pembangunan parkiran FKIP khususnya lantai 4 belum bisa dipastikan total keseluruhannya, karena masih menunggu proses penyelesaian. Mengenai hal tersebut Lina Marlina menuturkan “Pinginnya kita secepatnya, bertahap pertama kan gate baru kita pasang, untuk melatih operatornya, karena gabisa oleh orang-orang yang hanya biasa mengurus parkiran biasa, memakai aplikasi jadi perlu dilakukan pelatihan untuk SDM-nya sendiri,”. Berkaitan dengan pembangunan di Unsil, khususnya parkiran tidak bisa dibahas secara satu-persatu karena satu sama lain memiliki keterkaitan, termasuk rencana untuk pembangunan kegiatan mahasiswa. Jika kita ingin melaksanakan sekarang, harus ada penggantinya seperti halnya Kopma yang rencananya akan dialihkan ke gedung parkiran FKIP lantai 1. Namun semuanya membutuhkan persiapan, tidak serta-merta bisa semudah yang dibayangkan.
“Jadi saya mengajak teman-teman untuk berfikir, melihat, serta memahaminya harus keseluruhan, karena pertama lahan kita sangat terbatas cuma 6,9 hektar, hampir semua lahan terbuka sisanya sedikit lagi, yang kedua kebutuhan Saprasnya (Sarana dan Prasarananya) memang kita sudah sangat mendesak, tetapi di sisi lain kemampuan anggaran kita sangat terbatas, dan harus memang benar-benar dipikirkan. Seperti halnya sekarang kita ingin merehab Gedung Mandala, kita ini bingung nanti kegiatan-kegiatan yang biasa dilaksanakan di Gedung Mandala akan kita pindahkan kemana? Jadi, tidak serta-merta ketika uang adapun bisa langsung kita bangun, tapi harus ada resiko dibalik pembangunan itu, kita harus siap,” tutur Lina.
Perencanaan tahun ini ialah pemindahan Kopma ke Gedung Parkiran FKIP lantai 1 dan memang seharusnya sudah dipindahkan, karena secepatnya ingin mengaktifkan gedung parkir tersebut, dan gate parkiran akan dimulai ketika perangkatnya sudah siap. Prinsipnya lebih cepat lebih baik, namun pembangunannya harus benar. Untuk operatornya, sementara dari pihak internal, yang sudah diberikan pelatihan sebelumnya. Berkenaan dengan gate parkiran “Untuk mahasiswa itu tidak berbayar,” tutur Lina.
Sistem penggunaan gate parkiran ini menggunakan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang sudah disiapkan penggunaannya untuk keluar-masuk. Khusus untuk pegawai berupa name tag sekaligus digunakan untuk parkir.
Menanggapi pertanyaan dari beberapa mahasiswa bahwa pembuatan KTM ini berbayar, nyatanya tidak sama sekali. “Buat apa nanti parkirannya digratiskan kartunya, karena yang mengelola dari pihak rumah tangga itu tidak ada, jadi kalau adapun pihak yang meminta pembayaran boleh dilaporkan ke kita,” tutur Lina. Untuk kegiatan di Parkiran FKIP sendiri untuk saat sekarang belum ada kelanjutan lagi karena terdapat kendala seperti terpotongnya proses pembangunan oleh beberapa kegiatan dan rencana untuk memfungsikan gedung tersebut dilakukan setelah April.
Harapan Lina, “Saya sih pengennya minimal bisa mengurangi, kalau bisa saya sebut darurat parkir. Pengen bisa menanggulangi itu, terus juga parkir kita di kampus lebih tertib, karena dari kita hanya memfasilitasi dan yang berperan besar itu adalah mahasiswa yang masanya sangat banyak, tolonglah kesadarannya bagi mahasiswa, jika sudah diarahkan untuk parkir di sana, ya ke sana. Kalau tidak adanya kerjasama antara mahasiswa dengan kita ya percuma.”.
Reporter: Siti Nurasyiah F, Riska Amalia
Penyunting: Neli P, Sri Hardiani
No comments:
Post a Comment