Gemercik News-Tasikmalaya (20/03). Gedung Mandala Universitas Siliwangi menjadi saksi ditandatanganinya MoU (Memorandum of Understanding) antara Universitas Siliwangi, Kemenristekdikti, dan Kementerian BUMN mengenai Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang juga dicanangkan oleh Forum Human Capital Indonesia. Acara yang dikenal dengan BUMN Goes To Campus ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-21 BUMN. Dihadiri oleh Rini Soemarno (Menteri BUMN), M. Nasir (Menteri Ristekdikti), dan Nicke Widyawati (Direktur Utama PT Pertamina), para Direktur Utama Perusahaan BUMN, serta para Pimpinan Perguruan Tinggi se-Jawa Barat yang juga turut menandatangani MoU PMMB ini.
Penandatanganan MoU Program Mahasiswa Magang Bersertifikat kerjasama antara Kementerian BUMN, Kemenristekdikti, dan Universitas Siliwangi Sumber Foto: GemercikMedia |
Acara yang dimulai pada Rabu pagi hari ini difokuskan pada tiga titik utama di Universitas Siliwangi, yakni Gedung Mandala untuk acara utama, Gor Mashud untuk Kelas Kreatif BUMN, dan Lapangan Utama Unsil untuk tempat penjualan sembako murah yang diperuntukkan bagi Umum. Tidak hanya penandatanganan MoU dengan beberapa Perguruan Tinggi se-Jawa Barat, Para Mahasiswa yang telah terdaftar sebagai peserta Program Magang Bersertifikat ini juga turut disematkan tanda peserta oleh para Dirut BUMN, Menteri BUMN, dan Menristekdikti. Rektor Universitas Siliwangi, Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., M.S. mengatakan dalam sambutannya berterima kasih atas bantuan CSR yang diberikan oleh PT Pertamina senilai satu milyar rupiah serta bantuan berupa Beasiswa untuk mahasiswa sebesar seratus juta rupiah.
Serah terima bantuan CSR senilai 1 milyar rupiah dan Beasiswa senilai 100 juta rupiah dari Pt Pertamina untuk Universitas Siliwangi. Sumber Foto: GemercikMedia |
Selain itu Menteri BUMN, Rini Soemarno juga memberikan klarifikasi terkait terselenggaranya BUMN Goes To Campus yang tiba-tiba dan sempat menimbulkan pro kontra ini.
“Gak mendadak, masalahnya ini sebetulnya acaranya udah dari lama, tapi dijadwal-jadwal kita, kan kita program Goes To Campus ini kan mau sekali ke sepuluh titik, dan kita inginnya seperti Jawa Barat-Tasik kita ngajakin sekalian yang ada di Jawa Barat, karena kita takut gak sempet nih satu-satu. Jadi jadwal saya ini yang kacau balau, tiba-tiba harus kesini, tiba-tiba harus ke Sibolga. Jadi akhirnya memang yaudah deh bisa kesini langsung kita kerjain,” papar Rini.
Rini juga menambahkan, program magang ini disesuaikan dengan bidang ilmu ataupun Universitasnya, misalnya IPB yang difasilitasi magang di Perusahaan Perkebunan. Program yang telah terselenggara sejak tahun 2018 ini diperbaiki pada tahun ini, yaitu Rini mengabulkan permintaan mahasiswa yang menginginkan program magang ini agar dimasukkan kedalam Satuan Kredit Semester (SKS) yang kebetulan sejalan dengan program yang tengah direncanakan oleh Kemenristekdikti. Sehingga pada tahun ini, mahasiswa yang mengikuti magang selama tiga bulan di BUMN akan mendapatkan SKS. Mahasiswa yang memiliki performa baik juga akan diutamakan dan difasilitasi untuk nantinya masuk dalam 143 Perusahaan di bawah naungan BUMN.
Rini juga berharap 9000 mahasiswa yang menjadi target BUMN pada tahun 2019 dan nantinya mengikuti program magang agar memanfaatkannya untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin, sehingga nantinya siap untuk langsung diterjunkan ke lapangan kerja.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir juga berharap semoga dengan adanya program ini pendidikan di Indonesia semakin berkualitas.
“Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sangat mendukung kerjasama dengan BUMN, industri-industri yang berada di bawah BUMN. Karena apa? Ini bisa ajang untuk praktek para mahasiswa yang ada di Indonesia, khususnya tadi dari Universitas Siliwangi. Mungkin universitas-universitas yang ada di Indonesia. Tujuannya apa, supaya mahasiswa mendapatkan pembelajaran yang baik sesuai dengan industri, sesuai bidang ilmu yang telah digeluti di kampus masing-masing. Mudah-mudahan kalau ini bisa berjalan terus, maka Indonesia akan mendapatkan pasokan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri. Itu yang kami harapkan. Jadi ini yang penting sekali adalah bagaimana pendidikan harus makin berkualitas, terus kita dorong jangan sampe kita tidak mempunyai ijazah. Harus kita tingkatkan daya saing kita di Perguruan Tinggi kedepan.” ujar M. Nasir menutup wawancara.
Penulis: Erika Nofia
Penyunting: Yyn.y
No comments:
Post a Comment