Sidang Terbuka Senat dalam Wisuda Periode II Tahun Akademik 2018/2019 di Gedung Mandala pada Sabtu(31/03/2019). Sumber Foto: Gemercik Media |
Gemercik News-Tasikmalaya (30/03). Universitas Silliwangi kembali menggelar sidang terbuka dalam rangka Wisuda Periode ke-2 tahun akademik 2018/2019 bertempat di Gedung Mandala. Berbeda dengan wisuda-wisuda sebelumnya yang dilaksanakan dalam dua kloter, wisuda kali ini hanya berlangsung satu kloter dengan jumlah 718 wisudawan/i yang terdiri dari 22 orang lulusan Diploma, 679 orang lulusan Sarjana, dan 17 orang lulusan Magister. Berjumlah 701 orang wisudawan dan wisudawati lulusan Sarjana dan Diploma ini terdiri atas 28 orang lulusan FIK, 15 orang lulusan FISIP, 58 orang lulusan FAI, 122 orang lulusan FT, 204 orang lulusan FE, 53 orang lulusan FP, dan 221 orang lulusan FKIP.
Dalam pidatonya, Prof. Rudi menyebutkan nama-nama mahasiswa yang berhasil mendapatkan predikat mulai dari lulusan terbaik yang diraih oleh Saudara Nunu Lugina dari Prodi Manajemen dengan IPK 4.00, lulusan tercepat yang diraih oleh Saudari Erna Dede Fujiani dari Prodi Pendidikan Non Formal dengan waktu 3 tahun 4 bulan 19 hari, hingga predikat lulusan termuda yang diraih oleh Saudari Rosi Risalah Prajabnasti dari Prodi Ilmu Politik dalam usia 20 tahun 11 bulan 3 hari.
Prof. Rudi berharap semoga para lulusan Universitas Siliwangi dapat berkontribusi nyata dalam wujud karya dan karsa untuk bangsa dan negara sesuai dengan bidang keilmuan yang telah ditempuh.
“Kami selalu berharap kepada para lulusan Universitas Siliwangi dapat berkontribusi nyata dalam wujud karya dan karsa yang dapat disebarkan kepada bangsa dan negara sesuai ilmu yang diperolehnya dan kompetensi keahliannya masing-masing,” ujar Prof. Rudi dalam pidatonya.
Wisuda periode ini turut menghadirkan Prof. Dr. Bunyamin Mafhu selaku Direktur Karir dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti untuk memberikan orasi ilmiahnya setelah rektor Prof. Dr. H Rudi Priyadi, Ir., M.S menyampaikan pidato nya Sabtu pagi. Prof. Bunyamin membawa tema “Kompetensi SDM di Abad ke-21 pada Era Revolusi Industri 4.0” dalam orasi ilmiahnya.
Hiruk pikuk yang tak pernah berbeda setiap kali dilaksanakannya wisuda adalah monoton nya acara wisuda yang digelar di Gedung Mandala, tersebarnya para pedagang yang tetap berjualan meski telah diberikan tulisan peringatan “Dilarang Berjualan”, prosesi pangjajap dan budaya yang tak pernah berubah pada Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian, Bazar Kewirausahaan UPT KWU yang diberi nama “Entrepreneur Day”, terlantarnya keluarga dan kerabat wisudawan/i, prosedur pemasangan banner yang tak jelas ketentuannya, sistem keamanan dan pengamanan yang dibantu UKM MENWA, sampah yang berserakan usai acara, hingga membludaknya kendaraan hingga tak memungkinkan parkir di dalam wilayah Unsil.
Penulis: Erika Nofia
Penyunting: Sri Hardiani
No comments:
Post a Comment