Sampah Menjadi Salah Satu Permasalahan Setiap Acara Wisuda - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Sunday, 31 March 2019

Sampah Menjadi Salah Satu Permasalahan Setiap Acara Wisuda

Problematika sampah yang selalu mewarnai Acara Wisuda di Unsil.
Sumber Foto: GemercikMedia

Gemercik News (30/3) - Universitas Siliwangi kembali menggelar wisuda pertama di tahun 2019, dengan lingkungan yang kurang memadai terutama dalam masalah kebersihan. Salah satunya sampah yang menjadi permasalahan setiap tahun pada acara wisuda. Tapi, sampah ini tidak hanya dihasilkan pada saat acara wisuda saja, melainkan disetiap harinya. Hanya saja, saat ada acara seperti acara wisuda sampah yang dihasilkan menjadi lebih banyak.

“Akan tetapi petugas kebersihan tahun ini berjumlah 11 orang yang disebar di sekitar lingkungan Universitas Siliwangi sehingga penanganan sampah ini dapat dilakukan dalam dua hari berturut-turut. Tetapi, sampah juga banyak di hasilkan dari kegiatan yang lainnya. Akan tetapi sampah pun lebih banyak di hasilkan pada saat acara wisuda ini sehingga sampah bisa dihasilkan sekitar 6 Cator (Beca Motor),” jelas petugas kebersihan, Suryana.

"Universitas Siliwangi ini masih kurang memerhatikan dalam perihal kebersihan, terlihat dari jumlah tempat sampah yang ada di lingkungan Universitas Siliwangi yang masih kurang. Menurut masyarakat itu sendiri, setidaknya dalam jarak 10 sampai 15 meter harus ada tempat sampah,” jelas Eko, keluarga salah satu wisudawan. 

“Ada tempat sampah enak kan jadi masyarakat itu tidak akan membuang sampah sembarangan. Tempat masih kecil lokasinya masih (di) Unsil belum tertata rapih. Tempat (sampah) ada, Cuma ya banyak pengunjung. Terutama sampahlah, bukan berarti kesadaranlah. Harapannya dari pihak mahasiswa BEM mengusulkan ke pihak kampus ke rektorat untuk penambahan tempat sampahlah. Minimalnya kalau tempat sampahnya mahal menggunakan kantong plastik,” tutur Eko. 

Selain disebutkan tadi, lembaga Universitas Siliwangi memberikan kejelasan bahwa sebelumnya memang telah ada program dari lembaga, seperti Germas dan gerakan lainnya dalam penanganan sampah hanya saja hal tersebut terhambat oleh anggaran yang terbatas karena lembaga sendiri tidak dapat memprioritaskan pada sampah saja, karena yang menjadi prioritas utama dari Universitas Siliwangi adalah pengembangan di bidang akademik. 

Dalam penanganan sampah, lembaga telah mempersiapkan tim untuk penangan sampah yang dihasilkan saat acara wisuda. Seperti untuk wisuda saat ini, lembaga telah menunjuk dari pihak kebersihan dan beberapa orang dari tukang bangunan yang bekerja di Universitas Siliwangi. Selain dari tim kebersihan, lembaga juga mengharapkan dari kesadaran masyarakat yang ada di Universitas untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

“Harapan kedepannya kita mau sampah itu tidak hanya di buang ke TPA saja, tetapi di olah sehingga menghasilkan yang bermanfaat. Idealisnya saya sih pengennya kampus kita itu mengelola sampah bukan hanya dibuang saja ke TPA tetapi di olah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ada yang mengajukan dari alumni pertanian mengadakan kerjasama dalam masalah penanganan sampah tetapi itu balik lagi ke anggaran. Jadi kita tidak bisa memprioritaskannya. Kalau rencana kan kita juga bertahap kita mulai ada tempat sampah organik dan nonorganik tetapi akhirnya itu juga malah menjadi sia-sia karena sampah yang telah dipisahkan itu ketika di buang ke TPS malah di satukan kembali harusnya ada kesinambungan dalam memecahkan masalah ini.” Jelas Lina Marlina. 


Penulis: Popong, Riska
Penyunting: Yeyen Y.

No comments:

Post a Comment