Gemercik News-Tasikmalaya (30/03). Wisuda menjadi suatu proses akhir dari rangkaian perjalanan akademik mahasiswa di perguruan tinggi dan menjadi acara yang paling dinantikan. Setiap tahunnya, Universitas Siliwangi menggelar acara wisuda dalam beberapa gelombang. Untuk gelombang I wisuda dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2019.
Saat wisuda berlangsung, tidak jarang orang tua maupun keluarga dari wisudawan dan wisudawati terlihat duduk-duduk atau berdiri di depan gedung Mandala. Beberapa dari mereka ada yang sibuk makan, mengobrol dan tidak jarang juga ada yang terlihat kebingungan mencari tempat duduk atau sekadar berteduh dari panas.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu keluarga mahasiswa FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) yang ikut mengantar "Soalnya gak bawa ondangan," jawab Siti Kuraesih, saat ditanya mengapa duduk di luar gedung Mandala bersama anaknya. Bu Siti juga mengaku tidak masalah duduk di luar dan menjelaskan bahwa jatah yang bisa masuk kedalam gedung Mandala maksimal dua orang per wisudawan/wisudawati dan harus membawa undangan.
Ada juga orang tua dari salah satu wisudawati FEB yang tidak bisa masuk ke dalam gedung mandala walaupun mereka memiliki undangan, hal ini dikarenakan pintu masuk ke gedung Mandala berupa tangga, sehingga sulit diakses oleh pengguna kursi roda seperti bu Euis.
"Tangga soalnya. Jadi ga bisa masuk. Iya duduk disini aja, karena ada kendala," tutur Euis.
Benndy selaku ketua pelaksana, menuturkan alasan FEB tidak menyediakan tempat untuk para orang tua dan keluarga wisudawan/wisudawati, karena selesai wisuda, wisudawan maupun wisudawati langsung dikembalikan ke keluarga masing-masing. Setelah itu, tidak ada acara lagi seperti fakultas lain, yang ada hanya perayaan sederhana sebelum dikembalikan ke orang tua.
"Mengenai tidak menyediakan tempat duduk, sebenarnya kita bukan tidak menyediakan tetapi lebih fleksibel. Fleksibelnya ketika ada orang tua disini yang menunggu kita sediakan di PIBM atau didepan kelas kita sediakan kursi-kursi." Tambah Malik, selaku ketua BEM FEB. Malik juga mengatakan hal ini bisa dijadikan proyeksi untuk kedepannya. Selain itu, Malik juga mengemukakan kalau FEB akan tetap fleksibel untuk penyediaan tempat, namun mungkin dalam penyebaran informasinya saja yang akan gencar disebar luaskan ke orang tua dan keluarga wisudawan/wisudawati yang datang.
Berbeda dengan FEB yang menyediakan tempat duduk yang lebih fleksibel, Faperta dan FKIP menyediakan tempat untuk orang tua wisudawan dan wisudawati. Di FKIP telah tersedia sebuah tenda untuk orang tua duduk yang terletak didepan gedung prodi baru FKIP dengan 221 kursi yang jumlahnya sama dengan jumlah wisudawan. Bukan hanya itu FKIP juga mendirikan sebuah panggung hiburan.
"Kalo untuk anggarannya itu dari wisudawannya sendiri. Kan kita membuka pendaftaran buat kakak-kakak wisudawan, untuk masalah RAB dan segala macemnya kita audiensikan." Jawab Indra saat ditanya mengenai sumber anggaran untuk mendirikan tenda dan panggung hiburan.
Sedangkan ketua pelaksana dari Faperta mengatakan, Faperta sendiri menyediakan tempat tunggu untuk orang tua wisudawan dan wisudawati yang berlokasi di ruang E11.
Penulis: Rida dan Sylvia
Penyunting: Neli.P
No comments:
Post a Comment