Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja, Apa Kuncinya?
Penulis: Fajar Hidayah (Ekonomi Pembangunan)
Penulis: Fajar Hidayah (Ekonomi Pembangunan)
Tujuan pembangunan berkelanjutan atau kita kenal sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk peradaban manusia. Tujuan ini dirumuskan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diadakan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030. Salah satu bagian dari 17 tujuan agenda SDGs adalah mengenai pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja yang produktif serta menyeluruh.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua hal yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa belanja pemerintah (Kebijakan Fiskal) yang tercermin dalam APBN. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dunia. Faktor tersebut sangat memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia karena sebagai instrumen dan tolak ukur pembangunan.
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi selain itu juga pertumbuhan ekonomi merupakan indikator kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan kesempataan kerja yang produktif dan menyeluruh. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah faktor sumber daya manusia, sumber daya alam, IPTEK, sumber daya modal, dan sikap masyarakat. Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, penyediaan kesempatan kerja sangat perlu diperhatikan.
Ariyanti (2017) menyatakan ‘Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati optimistis mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen di 2018. Keyakinan tersebut akan ditopang dari konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, maupun belanja pemerintah.
Data dari BPS mengenai laju pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2017 mencapai 5,19 %. Pertumbuhan ekonomi tersebut harus terus didorong dan terus dijaga momentumnya terutama pada sektor riil sehingga pergerakannya bisa lebih positif meningkat alhasil bisa lebih menciptakan lapangan pekerjaan, menurunkan pengangguran, kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan. Dari kajian tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara secara kasar mencerminkan tingkat penyerapan tenaga kerja. Indikator dari pertumbuhan ekonomi antar lain pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tenaga kerja, pengangguran, dan kesejahteraan masyarakat. Indikator tersebut dibutuhkan untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi meningkat ataupun menurun, sehingga pemerintah bisa menentukan kebijakan yang lebih tepat salah satunya untuk menurunkan pengangguran karena berpengaruh pada kesempatan kerja.
Salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian di setiap pulau atau daerah pedalaman sebagai koridor pembangunan ekonomi, memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional terkait pengembangan faktor produksi, dan mempercepat kapabilitas IPTEK terutama kualitas sumber daya manusia. Hal ini sangat perlu dilakukan oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan harus terus ditinjau kembali langkah demi langkah strategi kebijakannya agar Indonesia menjadi developed country bukan developing country karena ciri sekaligus penghambat pembangunan developing country adalah pengangguran.
(Sumber: BPS)
Data dari BPS mengenai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari tahun 2015 sampai 2017 mengalami penurunan secara berkala. Penurunan tersebut disebabkan terus menaiknya pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, tetapi laju tingkat pengangguran terbuka tersebut masih menjadi penyakit utama terutama negara berkembang salah satunya Indonesia. Pada setiap tahunnya laju TPT tersebut mengalami kenaikan. Hal ini dikatakan masih ada penyebab yang belum terselesaikan secara maksimal salah satunya penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan penduduk yang tak terkendali, keduanya selalu sinkron dan salah satu sebab akibatnya kemajuan atau kemunduran perekonomian Indonesia.
Kesempatan kerja dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia, tingkat upah, permintaan terhadap output, dan kemajuan teknologi. Sedangkan pengangguran terbuka dipengaruhi oleh tingkat kualitas penduduk berasal dari background pendidikan yang masih rendah dan lebih rendahnya lowongan pekerjaan daripada peningkatan pertumbuhan penduduk. Jika kesempatan kerja tinggi hal tersebut akan mengurangi tingkat pengangguran dan sebaliknya jika kesempatan kerja rendah maka tingkat pengangguran akan meningkat. Hal tersebut bersumber dari cekatannya gerak dari pemerintah dalam merealisasikan manfaat dari pertumbuhan penduduk terlebih lagi bonus demografi yang akan dihadapi beberapa tahun mendatang harus menjadi syarat fokus dari sekarang.
Data laju pertumbuhan ekonomi dan laju pengangguran terbuka tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia khususnya pihak pemerintah sebagai otoritas fiskal dalam menjalankan kebijakan alternatif yang benar dan tepat sasaran. Selain itu juga sering terdapat benang lain yakni unsur politik yang mengganggu keputusan kebijakan pemerintah. Hal tersebut pemerintah harus bisa mengenyampingkan dan menempatkan suatu hal sesuai dengan tempat dan kapasitasnya, terlebih lagi pengaruh politik dunia juga sering menjadi penghalang suatu kebijakan. Pengambilan kebijakan terkait dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi (perekonomian) tanpa harus ada intervensi lainnya termasuk unsur politik karena akan menghambat perencanaan sekaligus proses pembangunan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah yang harus dilakukan berhubungan dengan penyediaan kesempatan kerja sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni pembangunan infrastruktur dan pusat perekonomian yang benar terutama daerah pedalaman, percepatan izin investasi dan networking yang menguntungkan, peningkatan tabungan, pembenahan pendidikan khususnya vokasi, pengembangan UMKM, peningkatan kualitas kepariwisataan, pengalokasian dana desa yang tepat, dan keaktifan pembangunan oleh otoritas daerah yang amanah adalah langkah nyata penciptaan lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran. Selain peran dari pemerintah sendiri, peran masyarakat terutama para generasi muda harus menjadi agent of change dan berkarakter produktif dalam memajukan perekonomian Indonesia. Jika pengangguran berkurang maka kesempatan kerja bisa meningkat pula. Oleh karena itu, kunci mengatasi pengangguran pada akhirnya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, F. Sri Mulyani: Capai Ekonomi 5,4 Persen Tak Mudah buat RI. [Online]. Tersedia: http://m.liputan6.com/bisnis/read/3078132/sri-mulyani-capai-ekonomi-54-persen-tak-mudah-buat-ri. [31 Agustus 2017].
BPS. Grafik. [Online]. Tersedia: https://www.bps.go.id. [6 November 2017].
BPS. Grafik. [Online]. Tersedia: https://www.bps.go.id. [5 Februari 2018].
Wikipedia. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. [Online]. Tersedia: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Berkelanjutan. [16 Agustus 2017].
No comments:
Post a Comment