Bagaimana Cara Menghilangkan Penyakit Psikologi Prokrastinasi - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Monday, 18 December 2017

Bagaimana Cara Menghilangkan Penyakit Psikologi Prokrastinasi

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak terlepas dari yang namanya pekerjaan, baik itu pekerjaan yang menghasilkan pendapatan ataupun mereka yang sedang menuntut ilmu. Setiap pekerjaan memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Misalnya saja seorang mahasiswa yang diberi tugas oleh dosen pengajar mata kuliah, baik dalam bentuk tugas individu maupun tugas kelompok. Tugas sendiri merupakan suatu tanggung jawab yang diberiakan seseorang,instansi ataupun kelompok kepada seseorang atau kelompok dimana tugas tersebut bersifat wajib atau harus dikerjakan. Sedangkan mahasiswa merupakan peserta didik terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi dimana mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang sudah ditentukan.

            Tidak dapat dipungkiri memang, tugas yang semakin hari semakin banyak membuat mahasiswa melakukan penundaan untuk mengerjakannya. Perilaku yang suka menunda-nunda suatu pekerjaan disebut dengan penyakit Prokrastinasi dan orang yang melukakannya desebut Prokrastinator. Para prokrastinator biasanya akan memiliki banyak alasan untuk menunda-nunda suatu pekerjaan, sehingga mengakibatkan terlambatnya pengumpulan tugas, terlambat masuk kelas bahkan dapat menyebakan tertekan dan depresi. Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah ataupun mengobati penyakit psikologi ini, salah satunya denga langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1:

            Sebelum melakukan suatu perubahan besar pada diri anda, hal pertama yang anda harus lakukan adalah membuat komitmen, karena dengan berkomitmen berarti anda telah berjanji pada diri sendiri untuk membentuk suatu kebiasaan yang lebih baik.

Langkah 2:
            Berhentilah mengerjakan pekerjaan  pada saat mendekati deadline, coba ubah pola pikir anda yang sebelumnya menjadi seorang finisher menjadi seorang strarter karena jika anda tidak mengubah pola pikir tersebut sudah dapat dipastikan anda akan mengerjakan pekerjaan tersebut dengan terburu-buru, sehingga menghasilkan hasil yang tidak maksimal. Cobalah anda kerjakan pekerjaan anda diawal waktu, maka anda akan mengerjakan pekerjaan anda dengan santai dan tenang sehingga akan menghasilkan hasil yang semaksimal mungkin.

Langkah 3:
            Ketika anda tidak terbiasa melakukan suatu kebiasaan yang baru, maka anda akan dengan mudah melupakannya,. Namun berbeda halnya dengan kebiasaan yang sudah biasa anda lakukan, seperti anda yang membiasakan diri untuk meminum secangkir kopi pada pagi hari sebelum beraktifitas, mulanya anda mungkin tidak terbiasa dengan hal ini namun lama kelamaan anda akan melakukan hal tersebut tanpa sadar. Sama halnya dengan membiasakan diri untuk tidak menunda-nunda suatu pekerjaan maka kita harus membiasakan diri untuk melakannya setiap hari. Biasakan diri anda untuk tidak selalu menunda-nunda melukan suatu pekerjaan, hingga dengan berjalannya waktu tanpa sadar penyakit prokrastinasi anda akan mulai berkurang.

Langkah 4:
            Neil Fiore menawarkan sebuah solusi yang tidak biasa namun efektif dalam bukunya The Now Habit. Dengan cara membuat unchedule, dalam bukunya ia menulis jadwal yang biasanya merupakan jadwal baekerja menjadi jadwal bermaian.
            Untuk membuat sebuah unschedule, ambil sebuah kalender kosong untuk seminggu ke depan, jadwalkan semua aktifitas rekreasi, istirahat, makan, tidur, acara sosial, dan sebagainya lalu biarkan sisanya. Dengan menuliskan unscheduled anda akan menyadari bahwa anda memiliki waktu untuk melakukan aktifitas diluar pekerjaan dan waktu didalam pekerjaan. Dengan ini anda akan memiliki waktu yang teratur untuk melakukan rekreasi, tidur, istirahat dan lain-lain serta waktu untuk melakukan pekerjaan. Lakukanlah hal ini setiap minggu hingga anda akan memiliki perencanaan yang matang terhadap hal-hal yang harus anda kerjakan setiap harinya.
            Lakukan semua tahap demi tahap, jangan sampai ada yang terlewat karena pada dasarnya seperti kata pepatah berjalan dari tangga 1 ke tangga 2 akan lebih mudah di bandingkan anda harus melompat dari tangga satu ke tangga 3. (Ainun Samsiah) 

No comments:

Post a Comment