Bincang OMBUS 2017 dengan Ketua BEM FKIP UNSIL - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 4 August 2017

Bincang OMBUS 2017 dengan Ketua BEM FKIP UNSIL

GemercikNews – Tasikmalaya, Sabtu, 29 Juli 2017 Tim Gemercik berdiskusi singkat dengan Ketua BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Acep Anwar Musadad perihal Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Siliwangi (OMBUS) 2017. Menurut kabar yang beredar, ada beberapa pihak dari organisasi mahasiswa tingkat fakultas yang tidak mendelegasikan perwakilannya pada OMBUS kali ini, salah satunya Ormawa FKIP. Disinggung mengenai hal ini, Acep menangkal dan memaparkan opininya terkait alasan mengapa beberapa ormawa ada yang tak mendelegasikan. “BEM FKIP sendiri tetap mendelegasikan. Kami tetap mendelegasikan supaya informasinya bisa dikembangkan di fakultas. (Terkait ada beberapa yang tak mendelegasikan), saya rasa mereka itu punya prinsip juga penjelasan masing-masing dan salah satunya tidak setuju dengan aturan OMBUS sekarang."


Menurut Acep, peran lembaga yang ikut turun tangan dalam agenda penyambutan mahasiswa baru ini bukanlah sesuatu yang harus disalahkan, karena dalam Surat Edaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor 253/B/SE/VIII/2016 tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru juga menjelaskan bahwa masa orientasi memang merupakan program institusi yang dibantu oleh dosen dan mahasiswa.  “Mungkin hal ini (juga) merupakan upaya, strategi Kemenristekdikti karena sekarang maraknya bullying dan apa yang dinamakan perpeloncoan di berbagai universitas. Disambungkan dengan radikalisme, mungkin ditakutkan jika dipegang oleh mahasiswa akan terjadi bullying, akhirnya diselaraskan dengan dibuat aturan seperti itu. Menurut feeling saya sih seperti itu,” tambah Acep memaparkan pendapatnya.

Acep berharap siapapun yang memegang OMBUS, baik itu dari pihak universitas/lembaga ataupun mahasiswa, keduanya saling sinkron. "Untuk tahun depan selaraskan dahulu OMBUS itu mau kemana, khususnya dari universitas sampai ke jurusan. Baru nantinya ormawa juga tidak seperti ini, akhirnya yang tidak sreg sedikit pun udah langsung narik diri, narik diri, seolah-olah yah universitas mah bagaimana universitas. Seperti itu kan, artinya saya kira tak ada yang selaras antara ormawa dengan universitas.”

Ditanya mengenai konsepan OMBUS FKIP, Acep menjelaskan OMBUS FKIP tahun ini sendiri lebih mengenalkan kepada mahasiswa baru tentang  apa yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, seperti mengenalkan ruangan dan juga ormawanya. OMBUS sekarang difokuskan untuk menyambut mahasiswa baru, sehingga diharapkan mahasiswa baru tidak menyesal masuk FKIP dan jurusan pendidikan.

Acep memamparkan di periode kepemimpinannya ini, ia ingin semua kalangan khususnya di FKIP tidak menyamakan antara OMBUS dengan pengkaderan. “Jangan disamakan antara OMBUS dan pengkaderan, itu jauh berbeda. Kebanyakan ke belakang-belakang seolah OMBUS seperti pengkaderan, menurut saya itu merupakan kesalahan, artinya ketika sambutan pertama ayo sambut dengan hangat agar mereka tidak menyesal masuk kesini. Untuk esensi di Fakultas sendiri kami yang pegang tentunya tetap dengan pengawasan dan koordinasi dekan.”

Adapun data yang diterima ada sekitar 1429 mahasiswa baru yang memasuki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan masih didominasi oleh Jurusan Pedidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) juga Pendidikan Matematika. Dengan jumlah mahasiswa terbanyak  se-Universitas Siliwangi yang mendaftar di fakultas ini, Acep meminta agar mahasiswa baru FKIP bisa yakin dengan pilihannya tersebut. “Luruskan lagi niat kuliah kalian, khususnya yang masuk FKIP karena FKIP merupakan fakultas keguruan yang artinya kita itu adalah panutan yang mesti digugu dan ditiru. Guru akan menjadi contoh, mangga kita bercermin positif, mencoba lebih baik lagi dari penampilan, tutur kata dan perilaku. Hijrah, buat maba FKIP nikmati kuliah kalian dan nikmati alur di fakultas ini,” pesan Acep untuk Mahasiswa Baru FKIP 2017.

(er/sne/ikh)

No comments:

Post a Comment