Apakah Menyerah itu Perlu?
Tulisan singkat tentang fase menyerah dan pola kerugiannya
Pada saat-saat tertentu, kadangkala seseorang mengalami fase lelah yang mendekatkannya pada istilah menyerah. Menyerah diambil dari kata serah tak lain adalah pasrah dan menurut saja serta tidak hendak melawan. Pada fase ini, seseorang mungkin akan menghentikan perjuangan yang telah dilakukan karena hal-hal tertentu. Saat seseorang menyerah, sebenarnya banyak hal baik tertunda dan bahkan hilang karena tak pernah ada tekad untuk melanjutkannya.
Mahasiswa kadang menyerah terhadap hal-hal yang berada di luar zona nyamannya. Misal saja seorang aktivis mencoba untuk menekuni dunia akademis yang tidak biasa diprioritaskannya. Pada saat-saat tertentu semangatnya menggebu untuk apply beasiswa atau mengikuti kompetisi-kompetisi akademik sesuai dengan bidang keilmuannya. Namun, beberapa saat setelah itu, melihat tumpukan tugas organisasi, kegiatan-kegiatan rapat yang tak kunjung rehat, membuat ia tiba-tiba menghela nafas dan mengucapkan kata menyerah. Tanpa sadar, istilah kalah sebelum berperang melekat teguh pada bahunya. Sang aktivis pun gagal apply beasiswa bahkan sebelum ia punya kesempatan untuk mencobanya.
Terlihat kan pola kerugian dari istilah menyerah itu?
Seorang tokoh kartun berkata bahwa tidak ada istilah menyerah dalam kamus kehidupannya. Semangatnya berapi, tekadnya kuat, jika kalah bangkit kembali. Lalu bagaimana dengan kita sebagai seorang tokoh di dunia nyata?
Kata menyerah memang menghantarkan aura negatif yang tak kunjung mudah sirna. Menyerah sama dengan melarikan diri dan tak mau mencoba. Menyerah dapat berarti memprioritaskan kegagalan karena selangkah mundur dari peluang keberhasilan. Menyerah tentu akan menimbulkan benih-benih penyesalan di masa depan. Serius, mungkin tanpa sadar kita pernah berkata “Seandainya dahulu aku melakukan itu...” dan sebagainya.
Sekarang mari kita lihat seberapa jauh kita melangkah dengan perasaan positif tanpa ada kata menyerah? Apakah kita berani mengambil resiko gagal dan tidak mudah menyerah?
Menyerah hanyalah sebuah istilah yang menyelamatkan kita dari perasaan tertekan. Pada dasarnya, istilah menyerah hanya berfungsi untuk menenangkan. Dan hal terburuknya adalah dari istilah menyerah kita tidak akan mampu untuk berkembang.
Ambil langkah pasti dan pandangi tujuanmu baik-baik. Menyerah hanya ada pada kamus orang-orang yang memang tidak suka tantangan. Oke, kita tidak boleh menyalahkan seseorang yang menyerah karena keadaan. Semua kembali kepada diri kita sendiri. Akankah sedia berada pada kondisi yang sekarang, ataukah melangkah maju untuk perubahan?
Hal ini tergantung mindset kita pada istilah menyerah. Apakah menyerah itu diperlukan, atau memang harus disingkirkan.
(Rosi Risalah)
No comments:
Post a Comment