OPINI, "Doll"ar - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Sunday 27 November 2016

OPINI, "Doll"ar


“Doll”ar
oleh:
Abdul Basith Zaki


Amerika Serikat sudah melaksanakan pemilihan umum presiden ke-57. Para presiden selalu menampilkan sesuatu yang berbeda dengan yang lain agar menarik hati rakyat. Baik itu dalam perencanaan pokok di dalam negeri dan juga dalam kebijakan-kebijakan luar negeri. Dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat sangatlah menarik untuk dicermati oleh kita.


Kebijakan luar negeri Amerika Serikat selalu saja memberatkan negara-negara timur tengah. Padahal kita barang tentu tau bahwa janji Obama tentang perubahan kebijakan yang akan diambilnya ketika terpilih sebagai presiden. Kurang lebih sudah 5 tahun Obama sudah menjabat sebagai Presiden Amerika tetapi tidak ada ancaman atau hanya sededar dari kritik terhadap negara kecil Israel itu.


Menurut Cideon Levy, penulis terkenal yang anti-pendudukan menulis artikel di Hearets dengan judul “Obama’s America is Not Deliverig the Good”. Dalam artiket itu Levy menuliskan tentang janji-janji yang dibawa Obama ternyata tidak terpenuhi.


Dalam buku Dahsyatnya Lobi Israel karya John J. Mearsheimer ini membahas tentang bagaimana suatu kelompok kepentingan di Amerika, menciptakan kekacauan di Timur Tengah, merusak Israel di mata dunia dan mengancam perdamaian dunia. Membuat kita terkejut dengan kenyataan kenapa kebijakan Amerika sang negara adikuasa itu selalu menguntung sebelah pihak.


Sangat unik perincian-perincian yang dijabarkan oleh Jhon J. Mearsheimer. Dari sudut pandang yang digambarkan di buku ini penulis sangatlah objektif karena sesuai dengan fakta yang ada. Buku ini seakan menjawab pertanyaan tentang rasa penasaran yang ingin mengetahui mengapa Amerika sejak tahun 1948 yang selalu mendukung dan alasan yang selalu dibuat agar menbela Israel dibenarkan dan malah sebuah keharusan.


Amerika adalah “Sang Dermawan Besar”. Ini adalah bab pertama yang di bahas dalam buku ini. Hal ini secara terus terang di katakan langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalan pidatonya di dalam sidang pleno Kongres pada tahun 1996. Dalam pidato ini dia mengatakna bahwa Israel sebagai negara kecil berterima kasih atas dukungan politik dan militer mapun juga dalam bidang ekonomi. Karena dengan dengan bantuan itu semua membuat Israel menjadi negara yang kuat dan modern. Pemaparan John tentang tentang ini semua tidaklah lazim dikatakan mengingat pada saat itu Israel sebagai tamu negara dalam sidang pleno.


Bantuan besar Amerika ke Israel akan mudah dipahami jika Israel adalah negara aset yang sangat berharga. Sejak tahun 1980-an bahwa para ilmuwan membuat sebuah pernyataan bahwa negara Israel adalah aset yang sangat berharga. Tetapi dari itu semua muncul AIPAC(American Israel Public Affairs Committe) organisasi lobi pro-Israel yang sangat berpengaruh di dalam senat Amerika mengatakan hal serupa tentang sangat berharganya aset negara Israel. John mengatakan bahwa Israel adalah sebuah negara aset yang sangatlah berharga adalah benar saat terjadinya perang dingin antara Amerika dan juga Uni Soviet, tetapi hal itu tidak bisa lagi dibenarkan karena mengingat Amerika adalah negara Adikuasa satu-satunya setelah kehancuran Uni Soviet. Pakar ilmu politik Goerge Washington University membuat pernyataan serupa dengan John pada tahun 1995.






Argumentasi moral juga diusung oleh presiden Goerge W. Bush dipakai oleh para pendukung Israel. Semua ini tidak bisa diterima karena tidak dapat menjelaskan hubungan yang lebih dari istimewa anatar Amerika dan negara Yahudi ini selama sekitar berpuluh-puluh tahun ini. Ini terutama benar untuk periode pasca-Perang dingin, ketika alasan strategis itu sebagian besar hilang dengan sendirinya dan alasan moral ternyata sangat dirusak oleh perilaku Israel di wilayah Pendudukan. Namun hubungan itu terus-menerus berkembang dan semakin mendalam dalam bentuk bantuan-bantuan yang sangat tidak masuk akal.


Lobi Israel di Amerika Serikat sangat besar pengaruhnya di dalam sistem pemerintahan. Gerakan ini bekerja secara terbuka dan dengan bangga mememerkan pengaruhnya. Dalam operasi dasarnya, lobi Israel tidak berbeda dengan kelompok-kelompok kepentingan lain seperti lobi pertanian, lobi indrustri baja, lobi sejumlah etnik misalnya. Yang membedakan lobi-lobi yang satu dengan yang lain adalah dalam posisi yang luar biasa unggul untuk memengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Peran orang keturunan Yahudi di Amerika Serikat sangat besar walaupun mereka jumlahnya sedikit.


Mengarahkan proses kebijakan sangatlah penting bagi individual-indivial ataupun kelompok yang mendukung negara Israel. Hal ini dijabarkan dengan sangat jelas oleh John J. Mearsheimer dalam kutipan “mereka memberikan pengaruh yang signifikan pada proses pembuatan-pembuatan kebijakan di Washington.” Sangat jelas bahwa tidaklah heran jika orang-orang Yahudi yang minioritas bisa mengambil alih negara Adi Kuasa tersebut. Ini sejalan dengan pernyataan John dengan kalimat “walaupun orang-orang keturunan arab sangatlah banyak di Amerika tetapi mereka tidak memegang jabatan penting apapun, sangat jarang orang-orang keturunan Arab ikut andil dalam politik. Ini sangat berbeda dengan warag keturunan Yahudi yang berada di Amerika.”


Bagaimana cara orang-orang pro-Yahudi ini bisa mendapat dukungan yang sangatlah banyak? Salah satunya adalah mengatur wacana publik. Dengan mengatur wacana publik mereka bisa mendapat dukungan hampir penuh dalam pembenaran mendukung negara Israel. Salah satu cara mereka adalah mengulang kembali cerita-cerita sepihak yang mereka buat-buat agar sasarannya adalah masyarakat umum yakin bahwa kepentingan Amerika Serikat dan Israel adalah benar dan satu.


Mempertahankan dukungan Amerika Serikat kepada kebijakan-kebijakan Israel terhadap bangsa Palestina adalah sebuah saran pokok bagi banyak kelompok dalam lobi. Dalam kutipan di dalam buku John J. Mearsheimer menjelaskan bahwa kelompok ini hanya fokus dengan dukungannya terhadap negara Yahudi. Walaupun itu membuat negara Amerika Serikat mengalami kerugian bahkan mendapatkan keburukan-keburukan akibat perilaku israel yang tidak tau kenapa tidak bisa ditekan oleh Amerika Serikat.


Hal ini Berakibat baik ataupun buruk untuk Isarel dan lebih khusus untuk Amerika serikat. Sama seperti penjelasan John J. Mearsheimer bahwa “Akibat dari lobi ini berdampak buruk karena pandangan negara-negara timur tengah terhadap Amerika Seikat yang menimbulkan ketidakpercayaan, dan juga bagi negara Israel pun semakin banyak kelompok-kelompok yang menyerang Israel.”


John J. Mearsheimer menuliskan pendapatnya tentang “Andai lobi tidak ada, pemerintahan di Amerika Serikat hampir dipastikan akan jauh lebih baik banyak mengutamakan kepentingan nasional dan bersikap tegas dengan mendesakkan perdamainan antara Israel dan Palestina.”


Setelah kita tau bahwa lobi Israel sangatlah besar. John J. Mearsheimer menjelaskan bahwa Lobi Israel tidak hanya ada dalam cakupan pembetukan negara Israel yang sangat mengejutkan. Bahkan cakupan ini juga bagaimana program yang dikenal dengan ZIONIS bisa segera terlaksana dengan baik. Jika ada kebijakan sebuah negara yang membahayakan negara Amerika dan Israel hampir dipastikan bahwa negara itu mengalami sebuah penyerangan yang sangat tidak jelas alasannya.


Amerika juga mempunyai sebuah tujuan di timur tengah yaitu dapat mendemokasikan timur Tengah dan menjadikannya sebuah lingkungan yang lebih bersahabat. Sesuai dengan tujuan Amerika membentuk PBB, yaitu agar semua negara bisa menjadi negara demokrasi dengan seutuhnya. Dan selalu mengagung-agungkan sebuah sistem Hak Asasi Manusia yang membuat Amerika bisa berkuasa di Timur Tengah. Dan menjadikan negara Amerika diakui sebagai negara Adi Kuasa yang tidak bisa dikalahkan.


Berbagai strategi yang digunakan oleh kelompok-kelompok dalam lobi saling memperkuatkan. Jika politikus tahu resiko yang harus ditanggung ketika mempersoalkan kebijakan Israel atau masalah dukungan Amerika Serikat yang tanpa tibal balik dari Israel, berarti semakin sulit bagi media utama untuk menemukan pihak berwenang yang berani bersilangan pendapat dengan pandangan-pandangan lobi.






Dalam buku bukan mempermasalahkan dukungan Amerika Serikat terhadap negara Israel tetapi yang dipermasalahkan adalah apakah pantas negara Israel yang notabene adalah negara yang sudah maju mendapat perlakuan khusus seperti bantuan yang tidak ternilai dan juga bantuan yang tanpa sarat sama sekali. Secara logika John J. Mearsheimer mengajak dan menjabarkan apakah alasan-alasan yang dikemukan oleh pemerintah itu adalah benar. Pernyataan ini juga di berikan oleh John dengan kalimat “Di sini kita tidak mempermasalahkan dukungan Amerika Serikat karena terbukti sekitar 160 negara telah mendukung pembentukan negara Yahudi itu di sidang PBB”. “Tapi yang kami permasalahkan apakah pantas negara sekaut Israel itu mendapat perlakuan khusus, dan juga mendapatkan bantuan paling banyak jika dibandingkan dengan negara-negara sekutu Amerika. Dan juga mempertanyakan kenapa bantuan itu menjadi bantuan tidak bersyarat? Padahal kita tau bahwa jika Amerika Serikat memberikan bantuan pastilah ada kebijakan-kebijakan yang harus diterima oleh negara penerima bantuan.”


Lobi merupakan hal yang biasa dilakukan oleh sebagian orang untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Raghib (2010) mengatakan bahwa lobi yang dilakukan Israel telah menimbulkan semangat baru bagi Islam karena menimbulkan sekitar 1135 gerakan untuk membela Palestina. Dan itu hanya dalam untuk membela Palestina.


Dari penjabaran Raghib (2010) bisa kita ambil kesimpulan bahwa perang dan boikot terhadap timur tengah dari Israel dan Amerika telah memunculkan semangat baru tuntuk kaum muslim khususnya di Negara Timur Tengah.


Sadar dengan keadaan ini, akhirnya pemerintahan Amerika mendukung untuk pertama kalinya Palestina dengan cara berpidato di depan umum di Bulan Oktober tahun 2001. Tetapi berbeda dengan negara sekutunya, Israel belum pernah seperti yang dilakukan oleh Negara Amerika. Dengan pidato para pemimpin Israel yng tentu sangat binggung dengan dukungan Amerika, khawatir bahwa Washington akan menjual negara Yahudi itu untuk mengambil hati negara-negara Arab.


Lobi Israel dan kebijakan-kebijakan Amerika Serikat tentang Timur tengah sudah pernah dijabarkan dan dipertanyakan oleh beberapa penulis. Seperti yang Cideon Levy, penulis terkenal yang anti-pendudukan menulis artikel di Hearets dengan judul “Obama’s America is Not Deliverig the Good”. Dalam artiket itu Levy menuliskan tentang janji-janji yang dibawa Obama ternyata tidak terpenuhi khusunya kebijakan Timur Tengah.


Walupun buku ini belum bisa membuktikan bahwa yang di tulis itu semuanya benar atau tidak, tetapi dengan penjabaran yang sangat terperinci membuat argumentasi dari John J. Mearsheimer bisa menjadi pertimbangan dan bisa dikatakan hampir benar. Hal ini berarti penjabaran Lobi Israel memang sebuah hal yang menarik dan jarang sekali orang-orang pikirkan.

No comments:

Post a Comment