Asep Gilang Resfaty mahasiswa FKIP Jurusan Pendidikan Matematika menjadi perwakilan Universitas Siliwangi untuk mengikuti Studi Banding Internasional Muria Cultural Program (MCP) 2016 di Universitas Muria Kudus Jawa Tengah yang diselenggarakan oleh Office of International Affairs. Kegiatan ini diikuti dengan 61 peserta dari 14 negara diataranya dari mahasiswa asing mengikutin kegiatan MCP berasal dari Malaysia, Thailand, Finlandia, Brunei Darussalam, Afghanistan, Rwanda, Jordania, Tanzania, Sierra.
MCP ini digelar atas dukungan dari Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui dana hibah untuk penguatan Kantor Urusan Internasional (KUI). Rangkaian acara yang diselenggarakan mulai dari tanggal 27 Oktober dimulai dengan kegiatan kolaborasi Tari Kretek dan Gamelan peserta MCP dengan mahasiswa UMK serta belajar bahasa Jawa. Hari selanjutnya, melakukan kegiatan mendaki gunung Muria sebagai pengenalan objek wisata. Dilanjutkan dengan agenda workshop memperkenalkan warisan budaya sebagai alat komunikasi yaitu berbahasa Jawa/Dialek Kudus. Kegiatan tanggal 28 Oktober diakhiri dengan berkeliling kota Kudus mulai dari Museum Kretek, Menara Kudus dan Makan Sunan Kudus. Hari terakhir kegiatan MCP diisi dengan kunjungan ke Islamic Boarding School Al-Mawaddah, Pementasan Gamelan dan Upacara Penutupan secara simbolik dengan penandatanganan dari setiap negara.
Muria Culture Program 2016 ini bertujuan untuk mengusung isu kearifan lokal dan forum Internasional yang melibatkan publik dari berbagai negara. MCP ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian dan komitmen UMK, dalam mengenalkan kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Kudus.
“Semua kegiatan MCP itu sangat berkesan bagi saya karena pertama kalinya dalam kehidupan saya. Kemudian saya berharap kedepannya Unsil bisa membuat acara yang sama yaitu kita juga bisa melestarikan tataran budaya sunda.” Ujar Asep Gilang Resfaty yang menjadi salah satu peserta MCP sebagai perwakilan Universitas Siliwangi. (Nadya)
MCP ini digelar atas dukungan dari Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui dana hibah untuk penguatan Kantor Urusan Internasional (KUI). Rangkaian acara yang diselenggarakan mulai dari tanggal 27 Oktober dimulai dengan kegiatan kolaborasi Tari Kretek dan Gamelan peserta MCP dengan mahasiswa UMK serta belajar bahasa Jawa. Hari selanjutnya, melakukan kegiatan mendaki gunung Muria sebagai pengenalan objek wisata. Dilanjutkan dengan agenda workshop memperkenalkan warisan budaya sebagai alat komunikasi yaitu berbahasa Jawa/Dialek Kudus. Kegiatan tanggal 28 Oktober diakhiri dengan berkeliling kota Kudus mulai dari Museum Kretek, Menara Kudus dan Makan Sunan Kudus. Hari terakhir kegiatan MCP diisi dengan kunjungan ke Islamic Boarding School Al-Mawaddah, Pementasan Gamelan dan Upacara Penutupan secara simbolik dengan penandatanganan dari setiap negara.
Muria Culture Program 2016 ini bertujuan untuk mengusung isu kearifan lokal dan forum Internasional yang melibatkan publik dari berbagai negara. MCP ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian dan komitmen UMK, dalam mengenalkan kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Kudus.
“Semua kegiatan MCP itu sangat berkesan bagi saya karena pertama kalinya dalam kehidupan saya. Kemudian saya berharap kedepannya Unsil bisa membuat acara yang sama yaitu kita juga bisa melestarikan tataran budaya sunda.” Ujar Asep Gilang Resfaty yang menjadi salah satu peserta MCP sebagai perwakilan Universitas Siliwangi. (Nadya)
No comments:
Post a Comment