Bagaimana Kabar Pemuda Hari ini?
Sumber Foto : http://maryam-qonita.blogspot.co.id/2012/09/mari-kita-berhenti-mengidolakan-artis_7.html
Berbicara tentang pemuda, pemuda adalah sekelompok orang yang mempunyai
semangat tinggi dan ambisi yang tinggi untuk mencapai suatu tujuan. Kita
sebagai pemuda merupakan sosok pemimpin masa depan yang seharusnya sudah
mempunyai tujuan yang jelas.
Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai tanggungjawab
atas kepemimpinannya. Entah itu dirinya sendiri, keluarganya, daerahnya,
kotanya, dan lain-lain. Masalahnya disini adalah sosok pemimpin itu masih
kebanyakan belum bisa ditemukan pada pemuda hari ini. Pun tujuan mereka yang
masih belum bisa dikatakan jelas. Karena kebanyakan dari mereka bertujuan untuk
eksistensi biasa bukan untuk mengembangkan diri mereka menjadi lebih baik. Sehingga
timbul lah sifat-sifat egoisme yang ada pada diri mereka. Para pemuda hari ini
butuh sosok pemimpin yang bisa dijadikan idola. Tetapi, mereka lebih
mengidolakan kehidupan para aktris/aktor film. Entah itu dari Korea, Inggris, atau
bahkan Indonesia. Jarang sekali ada yang mengidolakan sosok-sosok pemimpin
seperti Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Badiuzzaman Said Nursi, Ir. Soekarno, dan
lain-lain.
Kita sudah disusupi
budaya-budaya yang menghilangkan jiwa kepemimpinan kita. Tidak ada yang bisa
disalahkan akan hal tersebut. Tetapi kita harus bisa memilah mana budaya yang
baik dan mana budaya yang buruk. Sifat pemuda hari ini kebanyakan sudah tidak
memikirkan bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain. Kembali lagi pada tujuan
eksistensi tersebut. Eksistensi adalah sebuah sikap seseorang yang bangga jika
dirinya bisa dikenal orang banyak bukan karena prestasinya tetapi sensasinya.
Berkaca kepada pemuda zaman dulu, kebanyakan pemuda zaman dahulu masih memiliki
sifat malu jika dia tidak mendapatkan prestasi apapun. Karena itu pula
melahirkan para pemimpin-pemimpin yang memiliki karakter yang kuat bukan para
penguasa yang hanya mempentingkan diri sendiri. Pemimpin itu dilahirkan untuk
menjadi pemimpin bukan penguasa karena penguasa itu hanyalah Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis : Fachrim Sidik
No comments:
Post a Comment