Tasikmalaya-
Jumat (14/10), berawal dari keberadaan
salah satu akun di media sosial yaitu Instagram. Membuat
gencar Fakultas terbesar di Universitas Siliwangi yaitu FKIP. Terdapat semacam
propaganda menjelang pemilihan ketua BEM-FKIP melalui akun tak dikenal di
Instagram. Akun tersebut bernama @reklamasi_fkip yang seolah memunculkan bakal
calon ketua BEM-FKIP. Pemilihan redaksi kata reklamasi menyita perhatian mahasiswa
yang kritis terhadap keadaaan Fakultas yang memiliki slogan “FKIP bersatu, tak
bisa dikalahkan.”
Tanggapan dari mahasiswa FKIP sendiri cukup
responsif terhadap akun yang tak dikenal ini. Propaganda yang tertata dengan
rapi ini dianalisis bertujuan untuk menyatukan dan memperkuat tubuh internal
dari FKIP. Namun, cara yang ditempuh dirasa tidak tepat untuk dilakukan
sehingga membuat geger seluruh Ormawa FKIP. Pandangan negatif dan positif
membanjiri akun yang mencatut nama-nama ketua HMJ yang belum tentu akan
mencalonkan ketua BEM-FKIP.
Salah satu mahasiswa Pendidikan Sejarah-FKIP, Hendi
Suhendar turut berkomentar terhadap kasus ini,
“Akun ini bermain di Instagram dengan mengupload seluruh ketua HMJ sebagai
bakal calon ketua BEM-FKIP. Teman-teman dari Ormawa FKIP sedang mencari siapa
dalang atau pemegang akun ini. Isu ini merupakan propaganda dari perorangan
ataupun kelompok yang bertujuan baik tetapi
karena cara yang salah sehingga membuat geger di ORMAWA. Secara tata bahasa yang digunakan, indikasi
pemegang akun ini yaitu orang yang mengerti keadaan FKIP sendiri.”
Dampak dari kondisi ini yakni adanya pengalihan
pembahasan dari mahasiswa aktif di ORMAWA
FKIP yang sebelumnya membahas program kerja, kini pokok pembahasan menuju
kepada akun @reklamasi_fkip yang baru dibuat sepekan ini. Oknum pembuat akun
ini terindikasi sengaja melakukan propaganda dengan mengkampanyekan sejak dini
ketua HMJ yang belum tentu akan mencalonkan menjadi ketua BEM-FKIP. (Syah)
No comments:
Post a Comment