Mahasiswa Bidikmisi adalah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah selama menempuh S-1 di Universitas Negeri dan sebagian dari Universitas Swasta. Beasiswa tersebut terbilang istimewa dikarenakan selain mendapatkan kuliah gratis, mahasiswa penerima beasiswa juga mendapatkan biaya hidup yang besarannya 1,8 juta per tiga bulan sekali. Lantas, pantaskah mahasiswa Bidikmisi yang sudah diberi berbagai bantuan kuliah tetap diam dan menjadi mahasiswa biasa-biasa saja?
“Tidak” menjadi kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan di atas. Prinsip Take and Give harus digunakan dalam keadaan seperti ini. Kesadaran mahasiswa Bidikmisi menjadi faktor utama dalam tercapainya tujuan pemerintah mengadakan beasiswa yang berlaku hanya dalam kurun 4 tahun. Kita dapat membayangkan bahwasanya tatkala mahasiswa yang sudah dibantu dengan penuh, tidak hanya kuliah gratis, tetapi juga bantuan biaya hidup yang lebih dari kata cukup. Bantuan tersebut jika dibalas dengan leha-leha dan menjadi mahasiswa yang kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang).
Maka, apakah anda sebagai mahasiswa Bidikmisi akan tetap diam, diam dan diam? Didapatkan informasi dari salah satu mahasiswa Bidikmisi yang menjadi delegasi dari Universitas Siliwangi dalam meet up penerima beasiswa diantaranya Bidikmisi se-Indonesia di UNS pada bulan agustus 2016 membagikan pesan yang diperoleh dari Menristekdikti.
“Kontribusi kecil untuk negara berawal dari bagaimana upaya kalian dan kita sebagai mahasiswa Bidikmisi meneliti prestasi atau karya. Karena pesan dari Mohamad Nasir (Menristekdikti) yakni tugas mahasiswa bidikmisi itu hanya dua yaitu berprestasi dan berkarya.” Ujar Fazrian Noor R
Dari pesan yang sarat akan makna tersebut mengisyaratkan kepada seluruh mahasiswa Bidikmisi termasuk mahasiswa Bidikmisi di Universitas Siliwangi untuk berkarya dan berprestasi. Masa transisi dari swasta ke negeri menjadi alasan tak logis yang diberikan mahasiswa Bidikmisi Unsil tatkala dirinya tetap diam dan minim akan karya atau prestasi. Satu esensi tersebut harus dipahami dengan hati yang lapang. Pemerintah telah berbuat baik kepada mahasiswa Bidikmisi dengan membantu mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa yang berpotensi. Lantas, hey mahasiswa Bidikmisi Universitas Siliwangi. Apa kabar? Apa yang telah kamu berikan untuk almamater dan negerimu?
“Saatnya mahasiswa berkarya” itu seharusnya mahasiswa Bidikmisi yang terdepan dalam bertindak dan melakukan aksi nyata. Mahasiswa kritis sudah tidak dibutuhkan lagi jika tidak dapat memberi solusi atas berbagai permasalahan bangsa yang menghampiri. Kebaikan pemerintah dalam memberi bantuan/beasiswa seharusnya dibalas dengan kebaikan oleh mahasiswa penerima beasiswa yang menjadi rebutan ini.
Beasiswa Bidikmisi hadir untuk memutus rantai kemiskinan dan memajukan kehidupan bangsa. Kontribusi mahasiswa Bidikmisi ditunggu oleh pemerintah terutama dalam bentuk karya dan prestasi. Program dikti sudah memadai untuk anda mahasiswa Bidikmisi menunjukan taring akan ketajaman insting menjadi predator prestasi. PKM, MAWAPRES, dan KKN menjadi wadah untuk berkarya dan berprestasi. Maka, wajib hukumnya mahasiswa Bidikmisi Universitas Siliwangi untuk berkarya dan berprestasi dalam rangka memberi tanda terima kasih atas bantuan pemerintah yang dapat dikatakan lebih dari cukup. (Teguh Frediansyah)
No comments:
Post a Comment