Assalamualaikum wr.wb
Namaku Fawaz Mohamad Irsyad, berasal dari jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kini saya baru saja melewati sebuah tahap masuk universitas, yaitu OMBUS (Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Siliwangi). Kau tahu? Yang saya rasakan selama mengikuti kegiatan OMBUS sangatlah bermacam-macam, terkadang asyik, tegang dan yang pasti melelahkan .
Kegiatan OMBUS ini merupakan kegiatan orientasi yang paling mengesankan dalam hidupku. Sungguh berbeda dengan orientasi yang telah kulalui disekolah menengah. Kegiatan orientasi di kampus benar-benar membuatku kewalahan, terutama dalam hal informasi, persyaratan, materi, perjalanan dan lain-lain.
Informasi. Mengapa membuatku bingung? Sebelum pelaksanan OMBUS, aku hampir saja tertinggal beberapa informasi mengenai kegiatan OMBUS. Untungnya aku rajin membuka website, tetapi website saja tidak cukup untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas. Terbukti ketika ada panggilan kepada MABA bahwa tanggal 11 Agustus 2016 seluruh calon Mahasiswa Baru diharuskan mengambil payung geulis, padahal di website tidak ada informasinya. Untungnya aku memiliki teman dekat yang senantiasa memberitahuku untuk datang ke UNSIL pada hari itu untuk mengambil payung geulis.
Aku pun memastikan akan kabar tersebut kepada kakak tingkat yang kupinta no handphonenya pada acara verifikasi data. Setelah kutanyakan, ternyata memang benar hari itu juga aku wajib datang ke UNSIL, padahal jarak dari rumah ke UNSIL tidaklah dekat. Apa boleh buat waktu itu juga aku memutuskan untuk pergi ke UNSIL demi memenuhi persyaratan OMBUS.
Selanjutnya mengenai persyaratan yang harus dibawa pada kegiatan OMBUS. Sebenarnya tidaklah telalu berat dan masih terbilang wajar. Tetapi sempat juga aku kesulitan mencari persyaratan tersebut, karena dilingkungan ku masih terbilang sulit menemukan benda yang harus dibawa. Alhamdulilah ketika aku datang ke UNSIL untuk mengambil payung geulis, ternyata sudah banyak pedagang yang menjual persyaratan OMBUS. Tanpa pikir panjang aku pun langsung membelinya walaupun harga yang ditawarkan terbilang cukup mahal.
Selanjutnya dalam hal waktu. Untukku pukul 06.30 WIB itu terlalu pagi. Jika waktu yang ditetapkan sekian berarti aku harus berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30 WIB, karena perjalanan dari rumah ke UNSIL sekitar 1 jam, itu pun jika tidak macet.
Pada kegiatan OMBUS ini memang terbilang cukup tegas dan ketat. Panitianya pun berbeda-beda, ada yang baik seperti seksi acara, ada yang galak juga seperti seksi kedisiplinan. Pernah suatu ketika aku mendapatkan tanda silang merah oleh seksi kedisplinan, padahal sebenarnya pelanggaran yang aku lakukan tidaklah disengaja. Aku hanya tidak membawa dasi karena tertinggal dirumah. Ketika aku mau beli eh... ada kedisiplinan yang menahanku karena melihatku tidak memakai dasi. Nametage-ku pun diambil dan diberilah tanda silang merah, dimana itu berarti aku telah melakukan pelanggaran ringan.
Aku tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut, karena aku merasa memang ini kesalahan mutlak yang ada pada diriku. Setelah diberi tanda silang, aku langsung membeli dasi ke KOPMA. Untung saja masih ada dan aku langsung membelinya dengan harga Rp.12.000.
Kegiatan OMBUS ternyata dilakukan dengan 3 tahap. Pertama tahap universitas, kedua fakultas dan yang terakhir adalah jurusan. Persyaratannya pun berbeda hingga aku harus mengeluarkan uang untuk membeli persyaratan [lagi]. Setelah OMBUS universitas diserahkan ke fakultas, aku berharap di fakultas tidak seketat OMBUS universitas, eh... ternyata kedisiplinannya lebih galak lagi! OMBUS fakultas pun diisi oleh pengenalan BEM, BLM, PKM dan lain-lain.
Setelah selesai di fakultas, OMBUS diserahkan kembali kepada jurusan. Pada OMBUS jurusan pun tidak berbeda jauh dengan OMBUS sebelumnya. Skema kegiatannya hampir sama, mulai dari gladi, upacara pembukaan, materi, perkenalan dan lain sebagainya.
Aku melakukan pelanggaran pada hari pertama OMBUS di jurusan. Mahasiswa baru diharuskan hadir lebih pagi dari sebelumnya yaitu pukul 06.00 WIB. Aku datang terlambat sekitar 1 menit. Mau tak mau aku harus terima kesalahanku lagi. Temanku pun banyak yang terlambat setelahku. Awalnya aku dibolehkan masuk oleh tim kedisiplinan, berhubung nametag-ku diambil oleh mereka, akhirnya mereka menyuruh bagi setiap peserta yang nametage-nya ada di panitia harus keluar terlebih dahulu. Mereka langsung menegurku dan beberapa peserta yang lain yang sama-sama melakukan pelanggaran.
Ada satu hal yang tidak pernah kulakukan dalam hidupku, ketika OMBUS jurusan aku dan anggota kelompokku harus melakukan perjalanan yang pertama ke lab. Setelah dari lab aku dan anggotaku pergi ke suatu ruangan, diruangan itu kami ditanyai soal isi makalah yang kami buat. Setelah panitia membacanya, ternyata ada beberapa kesalahan dalam pembuatan makalah tersebut. Setelah ditanya tentang isi makalah kami disuruh untuk memejamkan mata sambil duduk dan tangan berada dibelakang. Awalnya aku kaget saat mendengar jeritan teman-temanku. Aku pun pasrah, ternyata mereka menjerit karena disuruh memegang kodok. Aku pun melakukan hal yang sama seperti mereka, memegang kodok. Itu merupakan pertama kalinya aku menyentuh seekor kodok. Tetapi memang benar apa yang dikatakan oleh kakak tingkatku, bahwa kita sebagai anak biologi harus saling menyayangi terhadap sesama mahluk hidup.
Setelah OMBUS jurusan selesai, kami kembali lagi ke fakultas untuk melakukan penutupan. Penutupan OMBUS menurutku sangatlah luar biasa dengan disajikannya pentas seni dari Sanggar Seni Katumbiri. Sanggar Seni Katumbiri tampil dengan sangat menghibur, sehingga yang tadinya aku merasa kelelahan, rasanya seperti segar kembali karena begitu meriahnya acara tersebut.
Tanggal 20 agustus 2016 kegiatan OMBUS pun ditutup. Aku merasa lega karena aku telah melewati tantangan ini, walaupun masih ada beberapa tantangan lagi kedepannya.
Kesan:
Banyak sekali manfaat yang aku rasakan setelah mengikuti OMBUS di UNSIL. Dalam segi kemandirian, kedisiplinan dan pengetahuan telah kurasakan, terutama banyak motivasi-motivasi yang telah disampaikan oleh pemateri-pemateri yang dapat membangun semangatku. Sehingga aku semakin bersemangat untuk terus berjuang dalam mengapai cita-cita
Pesan:
Kepada seluruh panitia OMBUS, semoga dapat lebih profesional lagi dalam mengatur kegiatan OMBUS untuk tahun selanjutnya. Supaya kekurangan pada OMBUS tahun ini dapat diperbaiki untuk persiapan OMBUS selanjutnya, dan kepada peserta OMBUS tetaplah semangat!
Wassalamu alaikum wr. wb.
No comments:
Post a Comment