Pangjajap Wisuda seolah sudah menjadi tradisi saat adanya acara wisuda di Universitas Siliwangi. 7 BEM dari fakultas yang berbeda ikut memeriahkan acara dalam menjajap dan menjemput wisudawan/ wisudawati dari fakultasnya masing-masing. BEM FKIP yang melepas 400 wisudawan dan wisudawati FKIP pada Sabtu (27/08) hadir dengan konsepan baru yang tidak mau kalah dari BEM-BEM yang ada di Universitas Siliwangi lainnya. Selain mengadakan bazar seperti biasanya, di bulan Agustus ini BEM FKIP membuat formasi bertuliskan FKIP yang melibatkan wisudawan/wisudawati dan mahasiswa baru. Selain itu, BEM FKIP juga menyajikan beberapa hiburan berupa perlombaan-perlombaan yang memacu kreativitas 9 HMJ FKIP UNSIL.
Perlombaan yang dilombakan saat acara Pangjajap FKIP diantaranya lomba bazar, presentasi setiap HMJ mengenai tema stand yang diangkat masing-masing HMJ, karnaval, tebak kata dan kreasi seni. Pada acara Pangjajap Wisuda Agustus ini BEM FKIP mengangkat tema acaranya yaitu Indonesia secara umum. Sehingga setiap HMJ dapat berkreasi dengan tema yang dipilih masing-masing. Adapun tema yang diangkat 9 HMJ FKIP diantaranya HIMADIKLUS mengangkat tema pertanian, HIMAPTIKA mengangkat tema Mega Mendung, HIMAGEO mengangkat tema Nusantara, HIMAPENJAS mengangkat tema Papua Nugini dan EDSA mengangkat tema Bali.
Ada yang menarik saat pengumuman juara umum Pangjajap Wisuda Agustus ini. EDSA, himpunan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang hadir memeriahkan dengan menggunakan udeng (ikat kepala khas Bali) serta kemeja putih dan selendang, kembali keluar menjadi juara umum setelah sebelumnya diraih oleh HIMAPENJAS.
Tahun 2015, dua kali berturut-turut piala bergilir Pangjajap Wisuda FKIP didapat oleh EDSA, namun pada Wisuda Mei 2016 EDSA harus rela piala bergilirnya direbut HIMAPENJAS. HIMAPENJAS tampil memukau saat itu, keluar menjadi juara umum dan memboyong piala-piala Pangjajap Mei 2016, namun kini piala bergilir kembali diboyong EDSA.
Mariani selaku ketua pelaksana dari EDSA mengungkapkan perasaannya. "Perasaannya yang pertama pasti senang, dong, bisa juara umum lagi. Sama bangga juga dengan rekan-rekan EDSA yang lain, karena kemenangan ini menunjukan proses yang telah mereka lalui dengan serius dan penuh semangat sehingga mendapatkan hasil seperti ini," ungkap Mariani.
Perlombaan yang didapat EDSA kali ini yaitu juara ke-2 karnaval, juara ke-3 stand bazar, juara ke-2 tebak lagu dan juara ke-1 kreasi seni.
Padahal persiapan EDSA itu sendiri tidak begitu matang karena informasi Pangjajap Wisuda Agustus yang sedikit dadakan. Hal ini sama dirasakan oleh HIMAGEO. Bahkan, Muhammad Syahrul Sani, pengurus HIMAGEO mengaku baru mengetahui ada acara pangjajap pada H-1. "Dari segi persiapan setiap HMJ dikasih waktunya cuma sebentar, kayak yang ngedadak acaranya, tapi gak tau tah. Soalnya saya mah tau ada wisuda kemarin teh dari hari Jum'at," ungkap Syahrul. Saat ditanya pendapat mengenai sang juara umum Syahrul rasa pantas jika EDSA yang mendapatkannya. "Temanya (red: Tema yang diambil EDSA) adat Bali, khas dan inovatif. Kerenlah! Memang pantas buat menang," ujar Syahrul.
Diakhir wawancara Syahrul memaparkan harapan untuk Pangjajap Wisuda selanjutnya. "Semoga dalam pangjajap wisuda kedepannya ya dapat lebih inovatif lagi, pemberitahuan kepada HMJ mengenai akan diselenggarakannya wisuda di informasikan jauh jauh hari biar persiapannya matang,'' papar Syahrul.
Mariani juga memaparkan harapannya untuk pengurus EDSA dan BEM FKIP. "Harapannya untuk EDSA yang pasti semoga tetap kompak antar pengurus dan warga bahasa inggrisnya dan berprestasi lebih banyak lagi. Untuk BEM sendiri, saya berharap BEM bisa terus membuat acara yang inovatif dan kreatif untuk seluruh warga FKIP dan terus kompak hingga akhir,'' tutup Mariani. (Sucine)
No comments:
Post a Comment