Sementara
kasus pelecehan seksual di Jalan Gn. Roay (28/09) http://persmaunsil.blogspot.co.id/2015/10/tangan-jahil-di-gunung-roay.html yang memekakan telinga itu belum hilang dari
ingatan, lagi-lagi mahasiswi Universitas Siliwangi menjadi korban pelecehan
seksual untuk yang kesekian kalinya.
Kali
ini giliran Jalan Gg. Lodaya yang menjadi tempat kejadian perkara. Dua kejadian
beruntun terjadi di tempat yang sama dan dengan jarak waktu yang relatif
singkat.
Senin
(26/10), kejadian pertama terjadi sekitar pukul 07.30 pagi hari. Korban
berinisial A yang merupakan mahasiswa tingkat 1 menuturkan, “Saya baru keluar
kosan, lagi pegang HP, tiba-tiba ada motor yang jalannya pelan terus berhenti.
Saya kira teman, ternyata....”. Perlu diketahui bahwa saat itu korban memakai
pakaian yang sopan dengan jilbab panjangnya.
Kejadian
kedua di tempat yang sama terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Kali ini korban
berinisial LN tidak sedang berjalan sendiri, namun dengan seorang teman.
Diketahui korban saat kejadian sedang lengah dan ketika itu sedang memakai
pakaian santai. Korban mengatakan, “Orangnya pake motor matic, pake jaket dan
helm. Tapi tidak sempat lihat nomor polisinya.”
Dari
kejadian diatas kedua korban menuturkan tidak bisa mengatakan dengan pasti
ciri-ciri pelaku, karena pada saat kejadian korban syok dan tidak tahu harus
berbuat apa.
Belakangan
diketahui bahwa kejadian pelecehan seksual di wilayah sekitar Universitas
Siliwangi memang sudah sering terjadi. Bahkan di Jalan Gg. Lodaya sendiri bukan
hanya payudara korban yang menjadi sasaran para pelaku. Namun juga pernah
terjadi kasus pelecehan seksual dimana pelaku memegang kemaluan si korban. Hal
ini penting untuk diketahui khalayak ramai sebagai peringatan kepada kita semua
agar selalu berhati –hati dan waspada dalam setiap keadaan. Usahakan jangan
bepergian seorang diri, dan tidak hanya memfokuskan diri pada alat komunikasi
pada saat sedang berjalan di tempat umum.
Satu
hal yang perlu diketahui juga berdasarkan kronologis yang diceritakan para
korban, pada dasarnya pelaku mengendarai motornya dengan pelan. Sehingga sangat
mungkin untuk menangkap atau mengejar si pelaku. Hanya saja kebanyakan dari
korban syok sehingga tidak terfikirkan untuk menangkap atau mengejar si pelaku.
Belum
diketahui pasti motif dari para pelaku pelecehan seksual ini. Namun dari
kasus-kasus diatas dan dengan melihat latar belakang para korban bisa
disimpulkan bahwa siapa saja, dimana saja, kapan saja, entah sedang sendiri
ataupun tidak, ketika kita lengah sedikit saja kita akan menjadi sangat
potensial untuk menjadi target korban kejahatan selanjutnya. Dan bagi anda yang
tinggal di lingkungan yang sudah nyata sekali banyak tindak kejahatan yang
terjadi, anda harus sangat berhati-hati dan mulai dari saat ini meningkatkan
kewaspadaan diri.
(Reportase: Tuti Alawiyah)
No comments:
Post a Comment