Minggu, (4/10/15) merupakan hari dimana hari terakhir acara kuliah dhuhayang
dilaksanakan oleh kepanitiaan UKM KISI di Universitas Siliwangi. Acara kuliah
dhuha ini merupakan acara wajib yang dilakukan di UNSIL setiap tahun ajaran baru, dan acara ini
dikhususkan bagi para mahasiswa baru UNSIL. Acara ini dilakukan selama satu
bulan, tetapi hanya 4 kali pertemuan, karena hanya diadakan pada hari minggunya
saja. Acara kuliah dhuha ini merupakan sebuah acara seperti seminar-seminar
motivasi untuk membangun karakter para mahasiswa baru, atau dapat dikatakan
acara ini merupakan bekal awal bagi para mahasiswa baru agar terhindar dari
pergaulan-pergaulan bebas dan lain-lain.
Dan pada tanggal 4 oktober 2015 para
panitia kuliah dhuha menyajikan dua orang pemateri dari kapolres kota tasik dan
MUI tasik. Dari kedua pemateri tersebut menyampaikan bahwa kota tasik adalah
kota santri ternyata kenyataannya terbalik, bukannya kota santri malah sekarang
telah menjadi kota dalam peringkat ke dua sejawa barat sebagai pengguna ganja/
barang-barang haram terbanyak. Dengan banyaknya pengguna ganja/barang-barang
haram maka akan berimbas juga pada banyaknya orang yang terkena HIV/AIDS, hal
itu disebabkan oleh jarum suntik yang mereka pakai atau seks bebas. Apalagi
mahasiswa yang ngekost rentang sekali terimbas hal-hal sseperti itu, karena
tidak adanya pengawasan dari orang tua. Fakta lainnya ternyata di tasik itu
banyak sekali orang yang melakukan nikah sirih, yaitu sebuah pernikahan yang
syah dimata agama tapi tidak syah dimata negara, hal ini memang tidak salah
untuk dilakukan tapi dampak yang ditimbulkan sangat fatal, kenapa karena anak
yang dilahirkan tidak akan mendapatkan pengakuan dari negara dan hal-hal
lainnya yang menyangkut urusan negara. Sehingga tak dipungkiri , meskipun tasik
itu bukan kota wisata, tapi setiap weekend pasti banyak orang dari luar kota
tasik yang datang ke kota tasikmalaya. Benar kata ulama MUI yang menyatakan
bahwa apabila tingkatan orang telah naik baik dari segi keimanan, pendidikan
maupun kedewasaan, maka setannya pun akan setingkat sengan manusia yang
digodanya, begitu pula dengan kota santri ini.
(Reportase: Anisa Zanulhaq)
No comments:
Post a Comment