MAHASISWA MERASA TERUSIR DARI PERPUSTAKAAN - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Monday, 5 October 2015

MAHASISWA MERASA TERUSIR DARI PERPUSTAKAAN


Ilustrasi Foto

Perpustakaan menjadi hal yang  sangat penting bagi seorang mahasiswa. Dimana mahasiswa bisa memperoleh berbagai ilmu yang tertuang dalam buku-buku di perpustakaan tersebut. Perpustakaan Pusat Universitas Siliwangi Tasikmalaya misalnya, perpustakaan ini ramai dikunjungi mahasiswa, terutama mahasiswa baru yang masih belum memiliki kartu perpustakaan. 

“Saya senang sekali pergi ke perpustakaan. Selain kita bisa membaca buku disana, kita juga bisa menggunakan WiFi untuk browsing,” ujar Nanda Selasa (15/9) siang.

Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya teknologi, pengetahuan kini bisa didapat darimana saja, termasuk melalui internet. Maka tidak lengkap apabila perpustakaan tidak dilengkapi fasilitas WiFi gratis. Menurut Nanda juga, perpustakaan merupakan tempat penghilang kejenuhan ketika jam kosong ataupun tidak ada dosen yang masuk ke kelas.

Namun, bagaimana jika perpustakaan yang menjadi tempat yang diidamkan mahasiswa baru harus tutup pada waktu istirahat? Andri, mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi memberikan komentarnya saat ditanya melalui akun facebooknya.

“Pada waktu istirahat ya istirahat juga, penjaga perpustakaannya juga manusia, apalagi sedikit orangnya. Kalau mau baca buku lebih baik keluar terlebih dahulu, nanti ke perpustakaan lagi. Kalau mau WiFi gratis di gedung rektorat saja,” komentar Andri.

“Kita sebagai maba (mahasiswa  baru) belum  bisa meminjam buku, jadi merasa terusir dengan kejam oleh penjaga perpustakaannya. Seandainya kartu sudah keluar, saya rela untuk meminjam buku lalu membacanya di luar. Alangkah bagusnya kalau penjaga perpustakaan menggunakan sistem shift agar yang sedang belajar disana tidak terganggu juga,” jelas Nanda, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang mengaku sempat kuliah di IPB.

            Tidak ada kejelasan mengenai langkah apa yang akan dilakukan oleh pihak pengelola perpustakaan pusat Universitas Siliwangi ini. Nanda menambahkan, “Itu hanya saran dari saya, semoga perpustakaan bisa memberikan keputusan terbaik yang sama-sama menguntungkan mengenai hal ini.”

(Suci Nurzannah Efendi/Pendidikan Bahasa Inggris)

No comments:

Post a Comment