KET FOTO :
Rektor
Universitas Siliwangi, Prof. Dr. Ir. H. Rudi Priyadi, MS menandatangani
kerjasama dengan Bank Indonesia yang diwakili oleh Bapak Wahyu Permana pada
tanggal 22 Oktober 2015 di Gedung Mandala Universitas Siliwangi. (Foto:Siska)
Kamis
(22/10/2015), peresmian kerjasama antara Bank Indonesia dengan Fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi disambut meriah oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsil.
Acara ini berlangsung di Gedung Mandala pada pukul 07.30 sampai 11.30 WIB.
Acara
ini dimulai dari pembukaan, pembacaan doa, lalu penandatanganan kerjasama Bank
Indonesia dengan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi yang ditandatangani
oleh Rektor Universitas Siliwangi, Prof. Dr. Ir. H. Rudi Priyadi, MS bersama
dengan perwakilan Bank Indonesia Bapak Wahyu Permana. Bukan hanya peresmian
kerjasama, tetapi Bank Indonesia memberikan cindramata berupa uang senilai satu
sen tahun 1964 yang diserahkan kepada Rektor Unsiversitas Siliwangi. Begitupula
dengan pihak Unsil memberikan cindramata kepada Bank Indonesia.
Dalam
sambutan yang diberikan oleh Rektor Unsil, Beliau berharap agar kerjasama
dengan Bank Indonesia terus berlanjut untuk masa yang akan datang dan
bermanfaat untuk semua pihak. Sedangkan Bapak Wahyu Permana sebagai perwakilan
Bank Indonesia menjelaskan fungsi Bank
Indonesia yaitu untuk mengatur uang Indonesia dan mengatur sistem pembayaran.
Beliau juga mengharapkan bawah kerjasama ini sebagai media memperkuat kemitraan
dengan Bank Indonesia serta memberi tambahan pengetahuan dan manfaat utnuk
semua pihak.
“Dalam
kerjasama ini kami akan membuat perpustakaan yang ditempatkan di Univeritas
Siliwangi. Bukan hanya itu, rencananya tahun 2016 kami akan memberikan beasiswa
untuk 40 mahasiswa unggul Universitas Siliwangi. Dengan beasiswa lima ratus
ribu rupiah perbulan dan untuk mahasiswa unggul sebesar satu juta dua ratus
lima puluh ribu rupiah perbulan,” ungkapnya.
Acara
selanjutnya yaitu materi yang disampikan oleh Ibu Rosmaya Hadi, Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat. Beliau telah mengabdi selama 30 tahun
kepada Bank Indonesia. Beliau memberikan materi dengan tema Gerakan Nasional
Non Tunai dan Perkembangan Ekonomi Terkini Jawa Barat. Dalam penyampaian
materi, Beliau mengajak seluruh mahasiswa Unsil Fakultas Ekonomi untuk
mengurangi penggunaan uang tunai. Karena ada beberapa kelamahan uang tunai
diantaranya biayannya besar, kerepotan bertransaksi dan tidak tercatat. Maka
dari itu Beliau menganjurkan untuk melakukan gerakan non tunai. “September 2015
provinsi Jawa Barat mengalami deflasi 0.18% (mtm). Jawa Barat memiliki banyak
sektor yang bisa dikembangkan, khususnya kota Tasik. Tiga sektor Jawa Barat
yang berkembang yaitu industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran,
serta pertanian,” ungkapnya saat menjelaskan perkembangan ekonomi Jawa Barat.
Tak
kalah meriahnya dengan materi yang disampaikan Ibu Rosmaya Hadi, salah satu Guru
Besar Universitas Siliwangi menyampaikan materi yang sangat menarik perhatian
mahasiswa yang mengikuti acara tersebut. Prof. Dr. H. Kartawan, SE, MP,
memberikan materi mengenai Peran dan Tantangan Mahasiswa Menghadapi Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Beliau berpendapat bahwa saat ini kondisi
Indonesia masih belum siap menerima MEA. Maka dari itu, sebagai mahasiswa yang
merupakan agent of change, moral force, iron stcok and social control,
mahasiswa wajib untuk melakukan aksi nyata dalam menghadapi MEA. Ada beberapa
cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mengatasi permasalahan MEA yaitu,
meningkatkan kompetensi, kesadaran diri sendiri bahwa pemuda adalah tulang
punggung bangsa, mensosialisasikan MEA, membangun komunitas dan meningkatkan
daya wirausaha.
Bapak
M. Azkaenza salah satu perwakilan Bank Indonesia yang mengikuti acara tersebut
memberikan penjelasan lebih rinci saat diwawancari setelah acara selesai.
“Acara ini sebenarnya adalah acara rangkaian dari Olimpiade Bank Sentral
tingkat SMA se-Priangan Timur di Asia Plaza. Olimpiade tersebut diikuti oleh 45
SMA. Untuk kerjasama antara pihak BI dengan Unsil yaitu BI Corner. BI Corner
menyediakan buku-buku referensi yang berguna untuk mahasiswa Unsil. Rencana
tahun 2016, BI akan memberikan beasiswa kepada 40 mahasiswa unggul Universitas
Siliwangi. “
“Kami
juga memberikan kuliah umum mengenai gerakan nasional non tunai. Kami berharap
mahasiswa UNSIL khususnya Fakultas Ekonomi menggunakan uang elektornik. Karena
uang elektronik merupakan salah satu persiapan untuk menghadapi MEA. Dengan non
tunai, tidak akan ada tindakan korupsi dan memudahkan pemerintah dalam
perencanaan ekonomi Indonesia,” tambahnya.
Beliau
juga memberi informasi bahwa Bank Indonesia akan mengadakan Tasikmalaya
Creative Festival 2015 pada tanggal 3 sampai 6 Desember 2015. “Saya
mengharapkan pihak Universitas Siliwangi dapat berpartisipadi pada Tasikmalaya
Creative Festival.”
Semoga kerjasama antara Bank
Indonesia dengan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi dapat berjalan dengan
baik dan bermafaat bagi semua pihak.
(Reportase: Siska Fajar Kusuma)
No comments:
Post a Comment