Janji Enam Belas Mei - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 20 May 2016

Janji Enam Belas Mei

JANJI ENAM BELAS MEI
oleh:
Fida Fauziyya
 


Pikirku terdekap antara gemercik air suci
mengusap paras kakuku, menangkap auraku
Sebagian terserap, bersemayam dalam jiwa, dan lainnya membelai kaki dan kerikil kecil.
Sejuk terasa, namun entah mengapa
malah terasa tersayat pisau tajam
menikam kalbu tiada ampun.
Hingga sukma terbang melayang,
kalbuku tak hentinya mengadu, “Enam belas Mei, dua tahun lalu!”
Kuterpejam, ragaku lemah, membeku.
Jantung berdegup, hadirlah kau dalam bunga tidurku.
Sembari tertatih mengusir perih di hati, kau membisikanku,
“Enam belas Mei, dua tahun lalu
Kuhadapkan wajah dan jiwa pada Sang Maha Penjaga
kuterbujur kaku dengan senyum simpul terakhirku
langit menjadi saksi, tanah menggenggam raga.
Enam belas Mei, tahun lalu.
Kau menggiringku, meneguhkanku
untuk janjimu mengunjungiku sesempatmu.
Kumenunggu, namun kau belum menemuiku
Enam belas Mei, tahun ini.
Kumenemuimu, agar kau teringat
janjimu bertemu denganku belum penuh.
Satu kesempatan menunggumu.
Bangunlah sekarang, datang dan dekaplah
batu nisan itu, anak-cucuku.”
Kuterperanjat, kuanggap itu amanat
Kupenuhi janji enam belas Mei
hari ini, jam ini, menit ini, detik ini

No comments:

Post a Comment