REVOLUSI MENTAL DAN TASIKMALAYA - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 5 February 2016

REVOLUSI MENTAL DAN TASIKMALAYA



Berbicara tentang Revolusi Mental dan Tasikmalaya adalah satu pertanyaan yang sangat menarik, apakah Revolusi Mental sudah optimal dan berjalan dengan baik di Tasikmalaya. Baik itu dari Pemerintah ataupun Masyarakatnya sendiri.
Revolusi mental adalah gerakan seluruh masyarakat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Revolusi mental bermula dari ajakan Presiden Jokowi sebagai Pemimpin Bangsa Indonesia untuk mengangkat kembali karakter bangsa yang telah mengalami kemerosotan dengan secepat-cepatnya dan bersama-sama.
Kota Tasikmalaya merupakan pusat pendidikan terbesar ketiga di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor. Hal ini dibuktikan dengan adanya Perguruan Tinggi baik Negeri ataupun Swasta diantaranya, Universitas Siliwangi, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya, Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan beberapa Perguruan Tinggi lainnya. Bahkan yang terbaru adalah ada tiga Sekolah Menengah Atas yang berhasil mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai sekolah dengan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tertinggi seindonesia yakni SMAN 1 Tasikmalaya, SMAN 2 Tasikmalaya, SMKN 1 Tasikmalaya.
Kota Tasikmalaya sedang mempercantik dirinya, infrastruktur diperbaiki, Tata Ruang diperbaiki, kompleks Dadaha sedang diperbaiki, bahkan pada malam pergantian tahun baru diresmikan Tugu Asmaul Husna, salah satu icon terbaru di Tasikmalaya.
Bila kita melihat iklan layanan masyarakat di televisi tentang Revolusi Mental yang dipersembahkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Iklan tersebut saya rasa sangat inspiratif, ada beberapa versi iklan diantaranya, tentang Etos Kerja Pemerintahan yang seharusnya melayani masyarakat dengan maksimal. Iklan tentang Gotong Royong yang mulai hilang dari kebiasaan masyarakat.
Dengan adanya revolusi Revolusi Mental diharapkan seluruh elemen masyarakat bisa membangun, menciptakan kembali karakter dan mental menjadi lebih baik. Salah satunya adalah di Kota Tasikmalaya. Sesuai dengan salah satu Prinsip Revolusi Mental yakni, harus bersifat lintas sektoral, kolaborasi dengan masyarakat, swasta, akademisi, dan pemerintah. Saya rasa bila Pemerintah Kota Tasikmalaya mampu menjalankan prinsip-prinsip Revolusi Mental tersebut, Tasikmalaya bisa menjadi lebih baik dalam segala aspek. Contohnya Kompleks Dadaha sudah lebih baik, agar tidak terjadi aksi vandalisme, perusakan fasilitas yang ada. Pemerintah harus bergotong-royong dengan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum dalam Revolusi Mental dengan cara: mengajak seluruh elemen masyarakat, siswa dan mahasiwa untuk merawat, memelihara kawasan Dadaha tersebut. Bila Perlu agar kawasan Dadaha menjadi lebih rindang, asri dan hijau libatkan siswa dan mahasiswa dari seluruh Sekolah dan Perguruan Tinggi yang ada di Kota Tasikmalaya untuk melakukan penanaman pohon, minimal satu sekolah dan perguruan tinggi menyumbangkan 1 buah pohon. Selain mereka merasa memiliki, secara tidak langsung sudah melakukan nilai-nilai yang ada dalam Revolusi Mental yakni Gotong Royong. Karena sejatinya penggerak revolusi mental adalah kita, seluruh masyarakat Indonesia.


Profil Penulis
Rizky Abdul Malik
Mahasiswa  Program Studi
Ilmu Politik Universitas Siliwangi

No Hp : 085723674670 
Pin BBM 5B2AF5E6 
ID LINE : rizkyamalik1


No comments:

Post a Comment