Gemercik News - Tasikmalaya (12/1). Pendidikan Bela Negara (PBN) Angkatan ke-33 telah dilaksanakan oleh mahasiswa baru Universitas Siliwangi pada tanggal 7-12 Januari 2019. Kegiatan ini diikuti oleh 2.853 orang, yang terdiri dari 1.169 putera dan 1.684 puteri.
Upacara pembukaan PBN ke-33 dibuka oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, yaitu Prof. Dr. Ismunandar pada 7 Januari 2019 dan ditutup oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan alumni yaitu Prof. Dr. H. Budi Rahmat, Ir., M.S. pada 12 Januari 2019.
Berbagai pihak ikut bekerjasama dalam kegiatan ini, di antaranya dari Kodim 0612 Tasikmalaya, Brigif, Lanud Wiradinata, Polres Kota Tasikmalaya yang dibantu oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa, Pramuka, KSR, dan Marching Band.
Oman Abdurrohman selaku koordinator lapangan dari Resimen Mahasiswa (Menwa) memaparkan bahwa PBN ini bertujuan untuk meningkatkan kedewasaan, kedisiplinan, wawasan kebangsaan dan kepeduliannya terhadap Negara Republik Indonesia (RI).
“PBN Angkatan ke-33 kali tidak jauh berbeda dengan angkatan sebelumnya, hari pertama dan kedua agendanya pemberian materi tentang Bela Negara, hari ketiga dilanjut dengan kegiatan outdor yaitu tentang PBB-AB, di hari keempat yaitu long march dengan rute yang sama seperti tahun sebelumnya yaitu menuju arah Situ Gede, hari kelima gladi kotor dan besih untuk penampilan defile, parade dan tonsus, dan hari terakhir yaitu upacara penutup dan demonstrasi dari tonsus serta penampilan parade,” tutur Oman.
“Ada satu perbedaan pada PBB Angkatan ke-33 ini, untuk tonsus bongkar pasang senjata menjadi tidak ada, hal itu karena untuk sekarang senjata tidak di peruntukan bagi warga sipil. Jadi, demonstrasi tonsus hanya 2 penampilan saja, PBB-AB dan Bela Diri Militer (BDM),” lanjut Oman.
Penilaian kegiatan PBN dilihat dari beberapa aspek, di antaranya kepribadian, kedisiplinan, kehadiran, keaktifan dalam kegiatan. Kriteria kelulusan dengan kehadiran 70% dan sisanya untuk aspek lainnya yang dijadikan sebagai penilaian.
Disinggung mengenai kendala, Oman mengaku mendapatkan kendala dalam mengatur peserta PBN yang berjumlah 2.853 orang dan presensi kehadiran yang tidak semuanya full dalam sehari.
Mengakhiri wawancara, Oman mengharapkan pada kegiatan PBN selanjutnya, “Kesalahan yang terjadi di tahun sekarang bisa diperbaiki di tahun berikutnya.”
Reporter: Dela, Ira, dan ReschaR
Penyunting: Nida Aliif
No comments:
Post a Comment