Salurkan Ekpresi Ide Kalian (Sepik): Setidaknya..... - GEMERCIK MEDIA

Sunday, 2 December 2018

Salurkan Ekpresi Ide Kalian (Sepik): Setidaknya.....

Najiya Arroisi, Mahasiswa Akuntansi 2015

Pernah gak sih kalian berfikir, “Ko aku gak bisa ya pinter seperti mereka? Ko aku gak bisa ya sesibuk mereka? Ko aku gak bisa ya punya bisnis kaya mereka?” 

Ya. Setiap orang sudah memiliki takdir dan jalan hidupnya masing-masing. Bagaimana kita di hari esok, bahkan hal yang sangat tabu sekalipun di kehidupan kita (baca: kematian) tentu sudah ditentukan oleh Sang Khalik. 

Lantas, adakah takdir yang dapat kita ukir? 

Manusia, sejatinya hanya dapat berusaha dan berdoa atas apa yang terbaik untuk kehidupannya. 

Pada hakikatnya, tak ada satu pun makhluk di dunia ini yang dapat mengubah takdir. Namun, untuk mencapai takdir tersebut, Allah SWT. memberikan kuasa pada makhluk-Nya untuk berusaha meraihnya. Jadi, secara teknis kita lah yang akan mencapai takdir kita. Namun pernahkah kalian berpikir kembali, “Mengapa saya hanya menjadi orang biasa?” 

Pemikiran seperti itu sering terlintas di benak saya pribadi. Di usia yang terbilang masih muda, tak dapat dipungkiri, saya iri dengan teman-teman saya yang dapat menerima banyak beasiswa, mampu meraih beribu-ribu prestasi, kuliah di luar negeri, bahkan ada yang mampu membiayai kuliahnya sendiri dengan bisnis yang ditekuni. 

Bukan suatu rahasia umum, bahwa setiap orang mempunyai mimpi. Namun tidak selamanya ketika mimpi tersebut tidak tercapai, itu karena kita yang tidak mau berusaha, melainkan bisa saja karena hal di luar kendali seperti, restu orang tua, keadaan ekonomi, maupun kendala lainnya. 

Tetapi, kita tak boleh berkecil hati karena sejatinya kebahagiaan itu kita yang mampu mengukirnya sendiri, bukan orang lain. Kita harus menciptakan takdir yang bahagia. Sama bahagianya dengan orang-orang yang mampu meraih mimpi mereka. 

Ada 3 hal yang selalu saya jadikan prinsip dalam hidup untuk menciptakan setitik kebahagiaan: 

1. Setidaknya, cintai dan kerjakan yang terbaik. 

Apapun yang akan kita lakukan, sesederhana apapun itu, tetap cintai dan berikan yang terbaik. Walau hanya mampu membuat satu tugas makalah, tak dapat menciptakan jurnal Karya Tulis Ilmiah, tetaplah buat makalah yang terbaik dan tentunya kerjakan dengan sepenuh hati. Jangan mengeluh hanya karena tugas seperti itu. Bayangkan, orang lain, dengan waktu yang sama, dengan usia yang sama, mereka mampu melanglang buana menciptakan berbagai karya dengan penelitian dan ide-ide gila mereka. 

2. Setidaknya, buat orang lain bahagia atas apa yang kita lakukan terlebih orang yang kita cintai. 

Kita pernah berpikir gak sih, apa yang selama ini sudah kita berikan untuk orang tua kita? Apa mereka bangga punya anak seperti kita? Ya. Minimal orang tua saja. Mereka adalah orang yang paling mengerti bagaimana kita. Setidaknya jika kita tak mampu memberikan berjuta-juta prestasi untuk mereka, kita harus mau membantu mereka dalam hal apapun. Jangan terlalu bangga menjadi aktivis di kampus jika kerjaan kita hanya berbaring malas kalau sudah sampai di rumah. Jangan terlalu bangga setiap hari dihubungi sang kekasih, jika kita tak tau apa yang sedang orang tua kita lakukan untuk membiayai kuliah kita. So? Sesederhana apapun itu, minimal kita harus menciptakan senyuman di hari-hari mereka. Apapun itu. 

3. Setidaknya, jangan pernah membuat orang lain sakit hati. 

Ini merupakan hal yang ‘sangat’ mudah sebenarnya untuk dilakukan. Jika kita tak mampu membahagiakan orang lain, setidaknya jangan pernah menyakitinya. Pepatah mengatakan, “Diam itu emas” dan memang benar. Jika kita tak tahu-menahu akan suatu permasalahan seseorang, setidaknya kita tak boleh ikut berkomentar buruk mengenai dia. Cukup berikan pemikiran positif saja atau lebih baik diam daripada menimbun fitnah. 

Sudah paham kan kawan-kawan semua? Jangan pernah mengeluh dan berkecil hati atas apa yang kini kita jalani. Percayalah, orang tua kita selalu bahagia atas hadirnya kita di dunia ini. Cukup tanamkan dalam hati 3 prinsip tersebut dan semoga, setidaknya tulisan ini mampu memberikan sedikit motivasi untuk kawan pembaca sekalian. 

Penulis : Najiya Arroisi, Mahasiswa Akuntansi 2015
Editor : Nida Aliifatun 

No comments:

Post a Comment