Rekomendasi Tim Asesor, Unsil Berupaya Lengkapi Nilai Akreditasi yang Masih Kurang - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Tuesday, 18 December 2018

Rekomendasi Tim Asesor, Unsil Berupaya Lengkapi Nilai Akreditasi yang Masih Kurang

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Dr. H. Deden Mulyana, M. Si. saat diwawancara Gemercik Media di ruangannya (Kamis, 13/12).

GemercikNews – Tasikmalaya (13/12) Ucapan selamat kepada Universitas Siliwangi terus memeriahkan media sosial pribadi civitas akademika Unsil. Hal itu dikarenakan perubahan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) Unsil mengalami peningkatan menjadi B. Tertera pada Keputusan BAN-PT No. 372/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/2018 yang menyatakan bahwa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya terakreditasi dengan peringkat B. Sertifikat akreditasi institusi perguruan tinggi ini berlaku 5 tahun sejak 12 Desember 2018 sampai dengan 12 Desember 2023. 

Ditemui diruangannya (13/12), Dr. Asep Suryana Abdurrahmat, S.Pd., M.Kes. selaku Ketua Tim Akreditasi Perguruan Tinggi dan Kepala Pusat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), mengatakan bahwa perjuangan Unsil belum berakhir. “Ini perjuangan belum selesai, karena kita punya target, di akhir masa jabatan Pak Rektor tahun 2022 kita ingin minimal sudah B gemuk,” katanya. Menurut penuturannya, perubahan akreditasi Unsil menjadi B hanya selesai sementara. Universitas Siliwangi harus terus berbenah dan melengkapi nilai-nilai akreditasi yang masih kurang. 

Hal tersebut selaras dengan pernyaataan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Dr. H. Deden Mulyana, M. Si. yang sudah memiliki perencanaan perihal apa yang harus ditingkatkan agar akreditasi Unsil meningkat. Berdasarkan rekomendasi dari Tim Asesor, Unsil harus melakukan pembenahan dan pengembangan di berbagai bidang, salah satunnya dalam pengembangan sistem informasi. “Tahun 2019 ini kami akan mencoba mengembangkan sistem informasi Unsil yang terintegrasi. Sementara ini kan parsial untuk sistem akademik, akademik saja. Belum terintegrasi dengan SDM, belum terintegrasi dengan keuangan, belum terintegrasi dengan penelitian dan pengabdian masyarakat,” paparnya. Lembaga akan mencoba membuat semacam grand design, dimana semuanya akan terintegrasi. “Sehingga akan ada yg dinamakan sistem informasi eksekutif. Dalam artian untuk para pimpinan mulai dari level jurusan atau prodi sampai Rektor. Jadi informasinya tidak lagi informasi sementara yang harus mencari-cari, tapi sudah tersedia oleh sistem,” tambahnya lagi. 

Sebenarnya, sistem pengembangan informasi sudah diaplikasian dalam bagian persuratan. Tetapi belum terintegrasi dan masih parsial. “Kita juga sudah mulai, surat masuk, surat keluar katakanlah sudah tidak lagi menggunakan kertas, disposisi sudah menggunakan aplikasi, hanya itu semuanya belum terintegrasi, masih parsial. Sistem informasi persuratan itu untuk itu saja, belum terkait dengan keuangan mapun lain-lain,” katanya. 

Selain pengembangan sistem informasi, sistem penjaminan mutu juga akan dibenahi. “Sistem penjaminan mutu internal nampaknya perlu kita develop lebih jauh, jadi tidak hanya sebatas persyaratan, katakanlah kita punya dokumen. Tapi justru harus diimplementasikan,” terangnya. Implementasi sistem penjamin mutu akan selaras atau dalam garis yang sama dengan pengembangan sistem informasi. Pengembangan sistem penjaminan mutu akan menggunakan konsep yang berbeda, tidak lagi secara manual atau menggunakan kertas, tetapi akan menggunakan sistem. 

Deden juga memparkan pengembangan dari bidang akademik. Lembaga sudah merencanakan paling tidak setiap program studi ada 1 mata kuliah yang dikemas dalam bentuk daring atau yang lebih dikenal dengan e-learning. Penerapannya akan dimulai pada saat tahun akademik yang baru. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi perkembangan generasi milenial saat ini. Namun menurutnya lembaga tidak akan menghilangkan esensi kampus. Kurikulum pun akan dilakukan semacam re-orientasi. Re-orientasi kurikulum menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0. yang memang menjadi tuntutan agar lulusan Unsil bisa bersaing dengan lulusan perguruan tinggi yang lain. 

“Unsil gak bisa statis seperti ini, statis dalam artian bermain hanya di level nasional semata. Gak bisa, harus open mind dan open segalanya untuk kebaikan,” ungkapnya. Perencanan pengajuan akreditasi akan dilakukan di tahun 2021. Disinggung mengenai optimis atau tidaknya mendapatkan akreditas A, Deden berkata optimis jika program studi yang ada di Unsil mayoritas terakreditasi A. 

Reporter: FajKus&Rina 
Editor: Neng NS

No comments:

Post a Comment