Memperingati Hari AIDS Sedunia, ISMKMI Jawa Barat mengadakan campaign HIV/AIDS, dengan tema "Saya Berani, Saya Sehat" sebagai puncak acara (16/12) yang mulai dilaksanakan setiap Minggu di awal bulan Desember. Didin Pitriadi, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang menghadiri acara tersebut turut berterimakasih dan berharap agar acara ini berjalan terus.
Menurutnya, kegiatan yang diikuti dengan tes kesehatan secara gratis ini memberikan kekuatan untuk memberikan informasi edukasi terhadap penularan HIV yang dimeriahkan oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat di Tasikmalaya. Dari tahun ke tahun, HIV cenderung bertambah. Tahun ini sampai November, ada 71 kasus HIV dan 52% adalah homoseksual. Campaign ini tentu dapat menyebarkan informasi luas untuk khayalak Tasikmalaya.
Untuk minimalisir penderita HIV, stigma buruk masyarakat, dan perasaan pribadi yang merasa malu dan diasingkan oleh masyarakat sekitar, pihak Dinas Kesehatan telah melaksanakan edukasi, memberi informasi kepada kalangan Majelis Ulama, PKK, dharmawati, kalangan SMA, SMP, dan mahasiswa untuk menjauhi penyakit dan perilakunya, namun dekati dan rangkul orangnya, "Kalau tidak kita, oleh siapa lagi. Jika dijauhi, maka resiko HIV akan terus bertambah," ucap Didin Pitriadi.
Di tahun 2019 mendatang, Dinas Kesehatan memiliki inovasi yang bernama, Gelang Bahar Mang Open (Gerakan Penanggulangan Banyaknya Homoseksual Rentan Melalui Pengembangan Pondok Pesantren), memiliki 2 kegiatan pokok; merehabilitasi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) selama 7-8 hari yang menekankan dalam agama, kemudian kembali pada keluarganya masing-masing tanpa tinggal di indekos dan akan dipantau selama 8 bulan ke depan oleh psikiater, dokter, pendamping sebaya, PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) terhadap HIV/AIDS, serta oleh mahasiswa yang memiliki kesadaran terhadap HIV/AIDS.
Penanggulangan untuk orang-orang yang heteroseksual dipantau oleh kelompok pendamping sebaya, dengan IMS (infeksi menular seksual) yang masih ditemukan. Penanggulangan pun dilakukan dengan membuka layanan test VCT dan IMS di Rumah Sakit Sukardjo, Jasa Kartini, TMC, serta di Puskesmas.
Dindin berharap, untuk HIV tidak lagi menjadi penyakit yang terus mekar di tahun 2020 nanti. Ia pun berharap kegiatan ini diadakan tidak secara ceremonial saja, namun jadikan langkah awal untuk mengajak teman sebaya serta masyarakat lainnya untuk menghindari perilaku yang dapat menyebabkan HIV/AIDS.
Reporter: Syifa, Vanka
Editor: Nida
No comments:
Post a Comment