Aksi Damai Bela Panji Tauhid pada Rabu Siang diikuti oleh ratusan masa aksi dari berbagai ormas di Kota Tasikmalaya. Sumber Foto: Aris Muhammad |
Gemercik News - Tasikmalaya (24/10). Ratusan massa yang berasal dari berbagai Ormas di Kota Tasikmalaya yang mengikuti Aksi Damai Bela Panji Tauhid berkumpul di pelataran Masjid Agung Kota Tasikmalaya pada rabu siang kemarin. Ada 46 Ormas, dan tidak hanya Ormas Islam, melainkan longmarch yang dimulai dari titik start di Masjid Agung, kemudian berputar melalui jalan umum, dan berakhir di titik finish Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Hal ini dilakukan atas dasar kepedulian terhadap kasus dibakarnya bendera yang diyakini merupakan Bendera Tauhid.
Kapolres Kota Tasikmalaya, AKBP Febry Kurniawan Ma'ruf., S.IK., S.H. dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada massa yang telah datang dengan tertib dan telah membantu persiapan kegiatan ini, serta menghimbau kepada massa aksi untuk tetap tertib dan kondusif. Beliau juga mengatakan siap mengawal dan mengamankan kegiatan, serta berharap semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar, aman, tertib, dan kondusif.
Longmarch berjalan lancar disertai dengan orasi dari berbagai petinggi Ormas di atas mobil komando. Dengan mengibarkan bendera, dengan panjang kurang lebih 200 meter yang dibentangkan di atas kepala massa aksi, ditambah dengan berbagai macam bendera yang dikibarkan oleh ratusan massa aksi. Longmarch berlangsung kondusif, dimulai dari Tugu Adipura kemudian berjalan ke Jl. K. H. Z. Mustofa dan berbelok ke Jl. Nagarawangi, kemudian melewati Jl. Veteran yang diteruskan ke Jl. Pasar Wetan, berbelok lagi ke Jl. Yudanegara hingga kemudian berakhir di Masjid Agung Kota Tasikmalaya.
Salah satu tokoh masyarakat, Ustad Iry Syamsuri menyampaikan tanggapannya atas terjadinya kasus pembakaran Bendera Tauhid di Garut, “Ya minimal secara hati nurani mungkin kalau orang yang benar-benar beriman gitu, minimal terenyuh melihat satu perbuatan, kan begitu. Karena dipandangan umat Islam lafadz itu kan sudah pada tahu lah, apalagi ulama, saya kira sudah tidak perlu dijelaskan karena itu merupakan rukun Islam yang pertama. Dan jelas kami tidak setuju, tapi kan bentuk ketidaksetujuan kami bukan berarti kita hantam kelompok, tapi sudah diakomodir oleh aparat setempat”, ungkap beliau.
Beliau juga menyampaikan apa saja yang dilakukan pada aksi damai rabu siang, “Ya minimal kalau hasil tadi bincang-bincang, kita sambil memberikan pencerahan kembali kan gitu kepada rekan-rekan kita”
Beliau berpesan kepada masyarakat maupun massa aksi,“Alhamdulillah lah respon dengan positif lah gitu, istilah kata kita pakai moto Pegadaian jadi, mengatasi masalah tanpa masalah, gitu”, ucap beliau mengakhiri wawancara.
Reporter: Aris Muhammad & Erika Nofia
Editor: Nida Alifatun
Editor: Nida Alifatun
No comments:
Post a Comment