Negeriku ladang subur sangat
Kau tak gunakan cangkul
Jelas telunjuk paling nikmat
Hasil panenmu persegi panjang hijau ringan
Tak bisa dimakan, tak kau jual
Mengapa disimpan tak juga berbelatung?
Bertani apa kau?
Petani macam apa kau?
Maukah bertukar dengan hasil panenku?
Lebih unggul dari penghasilanmu
Dijual takkan habis, hanya bertambah saja
Ataukah kau mau bibit unggulnya saja?
Aku punya banyak
Dua kaki untuk mengikutimu
Sepuluh jemari tangan tuk menghitung panenan
Tapi kepala takkan tumbuh di ladangmu
Bagaimana?
Runtuhkan saja ladangmu
Kasihanilah petani sawah
Jangan terus membajak negeriku
No comments:
Post a Comment