KKN 2018: “Pemberdayaan Masyarakat Melalui KKN Tematik untuk Mendukung Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tasikmalaya - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 5 January 2018

KKN 2018: “Pemberdayaan Masyarakat Melalui KKN Tematik untuk Mendukung Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tasikmalaya

Sumber Foto : Gemercik Media

Gemercik News
-Tasikmalaya (5/01), KKN gelombang satu dimulai dengan ditandai oleh acara upacara pelepasan peserta KKN gelombang satu yang bertempat di lapangan utama Universitas Siliwangi. KKN pada gelombang satu ini diikuti oleh 2162 peserta yang terdiri dari FKIP sebanyak 1253 peserta, FE 391 peserta, Faperta 5 peserta, FT 252 peserta, FAI 116 peserta, dan FISIP 145 peserta. Jumlah ini tampak cukup memenuhi area lapangan utama kampus Universitas Siliwangi.

Bupati Tasikmalaya beserta beberapa camat dari Kecamatan yang menjadi tujuan KKN di Kabupaten Tasikmalaya pun turut menghadiri kegiatan upacara pelepasan KKN ini.

Insyaallah dengan kebersamaan mahasiswa dan masyarakat, mahasiswa dan pemerintah, Kabupaten Tasikmalaya akan semakin maju, semakin hebat, semakin sejahtera, dan semakin pintar rakyatnya,” tutur Uu Ruzhanul Ulum selaku Bupati Kabupaten Tasikmalaya.

Pelaksanaan KKN gelombang satu ini akan berlangsung selama 35 hari yakni dari tanggal 5 Januari-10 Februari, di mana lokasinya tersebar ke 15 Kecamatan 118 Desa di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dengan jumlah dosen pembimbing lapangan sebanyak 54 orang.

Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui KKN Tematik untuk Mendukung Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tasikmalaya”, KKN tahun ini memiliki beberapa program yakni daya beli, kesehatan, dan peningkatan pendidikan.

Sumber Foto : Gemercik Media
Pengambilan tema tersebut didasarkan oleh faktor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan salah satu tolok ukur tingkat pembangunan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, sehingga dengan masuknya mahasiswa KKN dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan IPM di wilayah tersebut.

“Mereka harus melakukan kegiatan sesuai dengan program masing-masing desa, nanti ada sesuai tema  yaitu ada daya beli, kesehatan, dan peningkatan pendidikan,” tutur Eri Cahrial, Ir., MP. selaku Ketua Pelaksana.

Beliau memaparkan bahwa sebelumnya pada tanggal 3 dan 4 Januari semua peserta KKN diberikan pembekalan, dengan materi yang disampaikan sesuai dengan tema yaitu daya beli, implementasi di bidang kesehatan dan pendidikan kemudian ada tambahan filosofi KKN dari pimpinan UNSIL serta ada penyusunan program dengan dosen pembimbing lapangan.

“Harapannya sih gak terlalu muluk-muluk, harapannya setiap program yang dilaksanakan bisa berdampak jangka panjang dan juga saya harap KKN ini tuh bener-bener bisa dimaksimalkan meskipun waktunya cuma sebentar gak nyampe satu tahun, cuma 35 hari kan sesuai sistem. Tapi mudah-mudahan 35 hari ini bisa berbekas untuk beberapa tahun yang akan datang,” papar Rahmat Abdul Kharisma (Manajemen 2015).

“Perasaannya deg-degan yah, sama ini kan pertama kali jadi ga tau nih bakal bisa atau enggak di tempat nanti apakah bisa menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Harapannya dengan adanya KKN ini semoga bisa mempraktikkan ilmu yang sudah didapat di kampus serta bisa memberikan kontribusi nyata pada masyarakat di tempat KKN,” tutur Rifatul Mahmudah (Akuntansi 2015).

“Dari posko 57 KKN Jatiwaras Kecamatan Jatiwaras kalo programnya sih sejauh ini temanya “Daya Beli”, yah rencana mah kita bakal bikin inovasi produk tentang susu jagung.”, lanjutnya.

“Ingin meningkatkan daya beli masyarakat di sana, terus mengembangkan potensi-potensi yang ada di sana juga.”, tambah rekannya, Rita Zeinita (Ekonomi Pembangunan 2015).

Pelaksanaan KKN tahun ini tidak memiliki banyak perbedaan dengan tahun sebelumnya, tujuannya masih untuk peningkatan IPM karena perilaku masyarakat tidak dapat diubah secara instan. Selain itu hal ini dilakukan untuk menunjang kontinuitas program.


Ketua Pelaksana KKN tahun ini berharap mahasiswa bisa lebih dewasa dalam cara berpikir dan bertindak sehingga pada saat lulus di masyarakat, mereka sudah punya dasar untuk mengembangkan program. (Fatma SN dan Tan Granger)

No comments:

Post a Comment