GemercikNews – Tasikmalaya (10/08), OMBUS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi berlangsung di Gedung Mandala. Dengan jumlah peserta OMBUS 1.116 mahasiswa baru, kegiatan berlangsung lancar sampai penyerahan OMBUS jurusan pada sore hari.
Eka Karsa Wardaya, Wakil Ketua BEM FKIP berhasil diwawancarai untuk memaparkan kegiatan mewakili Ketua BEM yang sedang tidak ada saat itu. Menurut Eka, tema OMBUS kali ini lebih kepada 'mengenalkan', namun untuk tema ruangan dan kondisi lebih mengarah ke nyunda (Budaya Sunda). Panitia Ombus FKIP menyediakan pemain kecapi dan suling saat berlangsungnya pemberian materi dari Dekan FKIP.
Rangkaian acaranya memang dikhususkan untuk pengenalan. Mahasiswa baru FKIP diberi pengetahuan tentang organisasi yang ada di fakultas. Tak lupa juga pemberian informasi mengenai ruangan dan fasilitas. “Maba tahun ini mengenal sistematika pembayaran, ruangan belajar, dan kakak-kakak tingkat di BEM, BLM dan jurusan,” tambah Eka.
Disinggung mengenai kendala, Eka mengatakan bahwa setiap kegiatan pasti selalu mendapatkan kendala. “Tapi Alhamdulillah sejauh ini kendalanya tidak terlalu fatal,” katanya. Namun Eka mengeluhkan kondisi Gedung Mandala yang baru saja kemarin (Rabu, 09 Agustus 2017) digunakan untuk OMBUS universitas. “Palingan kondisi ruangannya belum diberesin dari OMBUS Univ kemarin. Karena katanya akan dipakai lagi kegiatan hari Senin, tidak tau apa. Kondisi ruangan tidak tertata rapih,” paparnya.
Perihal ruangan sendiri, Eka mengaku tidak kesulitan untuk permasalahan perizinan Gedung Mandala, karena sudah menjadi kesepakatan seluruh fakultas dan FKIP dari tahun ke tahun memang sudah rutin menggunakan Gedung Mandala untuk acara OMBUS Fakultas.
Menanggapi acara OMBUS universitas yang sudah selesai, Eka merasa ada kekurangan dari segi kepanitiaan. “Kita ada kekurangan dalam segi kepanitiaan. Yang biasanya kita berkoordinasi dan dilaksanakan oleh DLM dan DEM, namun sekarang sedang ada permasalahan yang dihadapi di Univ. Jadi sekarang lebih rumit berkomunikasi,” keluhnya.
Namun Eka mengaku bingung dengan permasalahan yang ada. Ia enggan menyebutkan pendapatnya mengenai apa penyebab dari kekosongan jabatan DLM dan DEM. “Saya kurang menggeluti bidang itu, ya memang sangat disayangkan tidak ada regenarasi DEM DLM untuk tahun ini,” katanya. Mengakhiri wawancara, Eka berharap di waktu yang singkat ini ada seseorang pahlawan yang merelakan dirinya untuk memperjuangkan universitas dan membantu rekan-rekan di fakultas untuk maju ke Ormawa Universitas. “Kita akan selalu mendukung sih dari FKIP,” ungkapnya mengakhiri wawancara. (FajKus)
No comments:
Post a Comment