Masa Depan Parkiran Unsil

Kampus Universitas Siliwangi (Unsil) yang berada di Tasikmalaya, memiliki area parkiran dan akses jalan di dalam kampus yang senantiasa dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Suatu fenomena yang biasa terlihat selama hari efektif kuliah, hari senin hingga jumat. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya mahasiswa yang membawa kendaraan ke kampus tetapi tidak diimbangi dengan lahan parkir tersedia. Akibatnya, jalan di lingkungan kampus pun menjadi sasaran mahasiswa untuk menjadi lahan parkir.

Banyak keluhan mahasiswa mengenai semrawutnya lahan parkir di Unsil. Contohnya saja saat berjalan di sekitaran Kampus sering berebut jalan dengan pengguna motor . Apalagi diperparah dengan adanya mobil. Mahasiswa terkadang harus berhenti dulu karena sempitnya jalan yang digunakan pula sebagai parkiran motor atau mobil. Banyaknya mahasiswa yang memarkir kendaraannya di pinggir jalan hingga memakan badan jalan di lingkungan kampus dianggap mengganggu penguna jalan kaki, hal ini kemudian mendapat respon dari Bagian Rumah Tangga dan Sarana dan Prasarana, Lina Marlina, S.P. "Kami sudah membuat plang parkiran sesuai dengan tempat untuk parkir kendaraan baik untuk mobil dan motor. Kami juga sudah menyebarkan surat edaran jam buka tutup serta pengawasan parkiran untuk mencegah kejadian Curanmor," paparnya. Jika sudah melebihi batas waktu antara pukul 16.30 WIB maka kendaraan menjadi kewajiban pengawasan masing-masing pemilik kendaraan. Sebaiknya jika sudah melewati jam tersebut bisa diparkirkan di depan gedung Rektorat, di sana ada satpam khusus penjaga keamanan di gedung Rektorat, tambahnya. 

Unsil sebenarnya memiliki empat area parkir untuk memfasilitasi mahasiswa yang membawa kendaraan. Pertama terletak di bagian barat dan selatan masjid, ke-dua di FKIP, yang ke-tiga di FAPERTA, dan yang ke-empat berada di sekitar FE. Parkiran akan dibuka sejak pukul 06.30 hingga pukul 16.30 WIB. 

Pihak lembaga pun merespon keluhan mahasiswa dengan adanya rencana pembangunan oleh pihak UNSIL untuk menanggapi masalah parkiran ini. Namun pada akhirnya, semua kembali pada kesadaran mahasiswa dan kepedulian terhadap lingkungannya, Penempatan parkiran yang sesuai dengan tempatnya, menggunakan standar satu untuk menghemat tempat, dan jangan menempatkan motor pada bagian pejalan kaki atau parkir khusus dosen. 

Berikut menurut rencana masa depan parkiran UNSIL berdasarkan master plan Unsil: 

1. Membangun parkiran seperti di Mall. Parkiran berlantai lebih dari satu dan di belakang pos satpam atau depan taman FE akan dibuat tempat parkir juga yang bisa digunakan sebagai acara UKM untuk latihan dan sebagainya (multifungsi) 

2. Gedung parkir bertingkat di tempat Kopma sekarang, nantinya Kopma akan dipindahkan ke sebelah timur Masjid Muhajirin 

3. Kartu KTM yang bisa digunakan secara multifungsi sebagai kartu parkir masuk, sekaligus ATM, dan sebagainya. (pihak lembaga sedang mencari kerjasama dengan perusahaan bank) 

Mengenai parkiran di sekitar Fakultas Ekonomi dekat Gedung Trigatra Unsil, kabarnya akan diprotes . Portal yang terletak di depan kampus tepatnya di timur kampus menjadi PR bagi lembaga, karena sebagian lahan jalan sudah digunakan oleh pihak ketiga.Yang belum diketahui, apakah pihak ketiga ini membayar sewa kepada lembaga atau tidak. Jika tidak membayar sewa, hal ini tentu saja merupakan sebuah bentuk pelangaran. Karena sejengkal pun tanah negara apabila dimanfaatkan oleh pihak lain maka harus disewakan. Seperti halnya UKM Kopma yang berbasis ekonomi, mereka (Kopma) membayar kontrak kepada negara karena sudah menggunakan benda/jasa milik negara dengan suatu masa yang telah ditentukan dan uang hasil penyewaan tersebut masuk langsung ke kas negara.

Berdasarkan info wawancara dari bagian umum, permasalahan parkiran di Fakultas Ekonomi pada tahun ini sedang didiskusikan dengan pihak yang memilki tanah. Tetapi kendalanya, pihak yang memiliki tanah tidak selalu ada di dalam kota. Pihak lembaga juga masih mendiskusikan mengenai penggunaan Gedung Trigatra. Gedung yang berada di dekat parkiran sekitar Fakultas Ekonomi tersebut pun menempati wilayah yang bukan termasuk wilayah kampus Unsil. (Fadil H)