Kampus Negeri, Fasilitas Ngeri - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Sunday, 18 June 2017

Kampus Negeri, Fasilitas Ngeri


Fungsi dari pendidikan pada dasarnya adalah untuk mengembangkan kemampuan, menggali potensi diri, membentuk watak dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu selain kualitas ajar yang baik, juga diperlukan lingkungan pembelajaran yang ideal dan nyaman agar proses pembelajaran berjalan kodusif dan efektif. Demi mencapai hal tersebut, maka diperlukan berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana yang menunjang berbagai kegiatan baik akademik maupun non akademik baik itu berupa gedung atau ruang kelas, media pembelajaran serta peralatan pendukung lainnya.

Namun fasilitas juga bisa menjadi suatu dilema apabila terjadi ketimpangan antara fasilitas yang ada dengan fasilitas yang dibutuhkan. Hal ini yang sekarang sedang dirasakan oleh mahasiswa Universitas Siliwangi pada umumnya. Arif Ma’ruf, Mahasiswa Pendidikan Sejarah 2015 mengungkapkan (9/5), “Meskipun Unsil sudah negeri tapi yang saya rasakan di jurusan saya sendiri (Pendidikan Sejarah) hanya diberikan dua kelas. Dan itu membuat kami kesulitan dalam kegiatan belajar karena sering over kapasitas sampai 80 mahasiswa dalam satu kelas,” ungkapnya. Selain itu Arid juga mengaku sering kekurangan kursi sehingga harus meminjam kursi dari kelas lain. Adanya AC hanya sekadar formalitas karena tidak lagi berfungsi. “Membuat suasana belajar jauh dari kata nyaman dan efektif,” tambahnya.

Arif menyadari betul keadaan kampus yang masih dalam masa transisi, namun ia berharap masa transisi dari suasta ke negeri yang kini sedang berlangsung segera berlalu dan tidak berlarut-larut sehingga Unsil pun bisa segera berbenah memperbaiki dan menyediakan fasilitas yang sesuai standar PTN pada umumnya. Senada dengan Arif, Rina, mahasiswa Ekonomi syari’ah (9/5) mengungkapkan, ”Berbicara mengenai fasilitas di Unsil kalau dibandingkan Universitas Negeri lain masih jauh, masih belum memada.” Rina juga mengeluhkan kurangnya ruangan kelas dan bangku kuliah. “Selain itu gedung buat wisuda juga masih terlalu kecil,” keluhnya. Rina berharap khususnya penambahan ruangan kelas menjadi prioritas utama yang harus segera direalisasikan. 

Lebih jelas, Riki, mahasiswa manajemen 2015 mengungkapkan, “Menurut saya dari sisi fasilitas masih jauh dari perguruan tinggi negeri karena masih banyak kebutuhan mahasiswa yang belum terpenuhi secara maksimal, salah satunya ruangan kelas, WC, parkir yang masih sembrawut, serta kebersihan juga yang masih jauh dari apa yang diharapkan,” paparnya. Riki berharap terutama untuk kenyamanan kelas menjadi perhatian penting agar secepatnya dilakukan pembenahan karena berdampak langsung terhadap kualitas belajar mengajar mahasiswa.

Kebanyakan dari mahasiswa mengeluhkan kekurangan ruangan kelas yang sudah seharusnya menjadi fasilitas pokok di lingkungan pendidikan. Dari pihak rektorat sendiri melalui Ibu Lina Marlina, S.P. selaku Kasubbag. Rumah Tangga dan BMN Universitas Siliwangi menjelaskan, “Untuk Fasilitas yang ada memang jauh dari kata ideal, apalagi ketika dikaitkan dengan stastus kita selaku universitas negeri. Namun kita tidak pernah berhenti berbenah secara bertahap sesuai prioritas dan berprogres,” ungkapnya. Lina juga mengutarakan kendala utamanya dari permasalah ini adalah keterbatasan anggaran yang masih minim, sehingga pembenahan yang dilakukanpun disesuaikan dengan anggaran yang ada. Maka dari itu, digunakan sistem prioritas. “Selain itu jumlah mahasiswa Unsil yang masih terlalu banyak dan tidak sebanding dengan fasilitas dan daya tampung yang ada turut menjadi permasalahan,” tambahnya. 

Lina menjelaskan bahwa pihak universitas sendiri terus melakukan usaha-usaha lain yang bisa dilakukan untuk memenuhi fasilitas yang menjadi kebutuhan mahasiswa. Termasuk mengajukan dana kepada kementrian terkait untuk menanggulaingi masalah ini. Sementara untuk sarana dan prasarana yang ada, namun tidak bisa digunakan karena rusak ataupun tidak terawat, Lina mengatakan sebenarnya sudah ada mekanisme yang bisa dilakukan oleh fakultas untuk mengajukan perbaikan, karena memang ada anggaran khususnya. hanya saja masih kurangnya koordinasi antara fakultas dengan pihak universitas membuat hal tersebut tidak terkontrol secara maksimal. Namun Lina mengungkapkan untuk prasarana penunjang yang rusak, pihak yang bertugas akan segera melakukan tindakan yang diperlukan. Lina juga berharap dan menghimbar agar semua mahasiswa dapat bersabar memaksimalkan prasarana yang ada terlebih dahulu, karena pihak universitas sendiri tidak pernah diam dan berhenti untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa. “Mudah-mudahan kedepannya kita bisa memberikan fasilitas yang membuat nyaman dan seideal mungkin,” ungkapnya mengakhiri wawancara. (Malik Hamdani)

No comments:

Post a Comment