Tasikmalaya (27/03) - Mahasiswa Pendidikan Ekonomi dari 11 universitas di Indonesia bergabung dalam acara Debat Nasional yang diselenggarakan oleh jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi. HMJ Dikmi melakukan persiapan dengan baik untuk menghadapi kegiatan Debat Nasional (Debnas) yang diselenggarakan selama 2 hari ini dengan keterangan Senin, 27 Maret 2017 bertempat di Gedung Rektorat lantai 2 dan Selasa, 28 Maret 2017 peserta melakukan field study ke tempat wisata Kampung Naga dan Masjid Agung kota Tasikmalaya untuk mengenalkan ciri khas Kota Tasikmalaya. Acara ini juga di hadiri oleh Yusuf Arif Setiawan ketua IMAPESI (Ikatan Mahasiswa Pendidikan seluruh Indonesia).
Acara Debat Nasional antar Pendidikan Ekonomi ini mengambil tema Aspirasi untuk Kemajuan Pendidikan dan Kedaulatan Ekonomi, “Alasan panitia mengambil tema tersebut yaitu mawasiswa saat ini mempunyai intelektual tetapi mereka hanya bisa berbicara dan tidak ada tindakan nyata, yang mahasiswa itu sendiri hanya bisa berkomentar saja maka dari itu panitia mengangkat tema ini dengan wadah menampung inspirasi dan ide-ide bagus yang disampaikan peserta debnas agar mahasiswa tidak hanya berbicara dibelakang melainkan ada tindakan nyata dan implementasinya”. Kata Hadi Kurniawan selaku Ketua Pelaksana. Dan juri dalam acara ini di ambil dari Dosen yang ada di Universitas Siliwangi yaitu pak Budi Riswandi dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, ibu Raden Roro Suci N.M. Pd dari jurusan Pendidikan Ekonomi dan Ibu Siti Fatimah dari jurusan Ekonomi Pembangunan.
13 peserta dari 11 universitas ini yakni UNY, UNESA, UNES, STKIP PGRI Sumatera Barat, STKIP PGRI Kediri, UNS, Univ. Jambi, UNSIL, UHAMKA, Univ. Padang, dan UNSOED. Tujuan Acara ini bukan hanya untuk di perdebatkan tetapi untuk menjalin silaturahmi antara mahasiswa Pendidikan Ekonomi di Indonesia, menampung aspirasi atau ide yang bagus, mengasah soft skill setiap mahasiswa serta membagi ilmu atau wawasan dalam bidang ekonomi. Acara ini di juarai oleh Universitas Negeri Sebelas Maret, juara kedua dari STKIP PGRI padang dan juara ketiga dari Universitas Negeri Semarang serta best speaker Anarawati dari Universitas Negeri Semarang.
Hambatan dalam acara ini terdapat pada publikasi yang kurang baik karena panita hanya berhasil mengundang 50 dari 111 Pendidikan Ekonomi yang ada di Indonesia disebabkan kekurangan Informasi atau kontak dari berbagai Universitas dan Sekolah Tinggi. Acara ini berjalan sesuai dengan rangkain kegiatan yang sudah di buat oleh pihak panitia.
(Dini Zulfiana, Muchlis)
Acara Debat Nasional antar Pendidikan Ekonomi ini mengambil tema Aspirasi untuk Kemajuan Pendidikan dan Kedaulatan Ekonomi, “Alasan panitia mengambil tema tersebut yaitu mawasiswa saat ini mempunyai intelektual tetapi mereka hanya bisa berbicara dan tidak ada tindakan nyata, yang mahasiswa itu sendiri hanya bisa berkomentar saja maka dari itu panitia mengangkat tema ini dengan wadah menampung inspirasi dan ide-ide bagus yang disampaikan peserta debnas agar mahasiswa tidak hanya berbicara dibelakang melainkan ada tindakan nyata dan implementasinya”. Kata Hadi Kurniawan selaku Ketua Pelaksana. Dan juri dalam acara ini di ambil dari Dosen yang ada di Universitas Siliwangi yaitu pak Budi Riswandi dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, ibu Raden Roro Suci N.M. Pd dari jurusan Pendidikan Ekonomi dan Ibu Siti Fatimah dari jurusan Ekonomi Pembangunan.
13 peserta dari 11 universitas ini yakni UNY, UNESA, UNES, STKIP PGRI Sumatera Barat, STKIP PGRI Kediri, UNS, Univ. Jambi, UNSIL, UHAMKA, Univ. Padang, dan UNSOED. Tujuan Acara ini bukan hanya untuk di perdebatkan tetapi untuk menjalin silaturahmi antara mahasiswa Pendidikan Ekonomi di Indonesia, menampung aspirasi atau ide yang bagus, mengasah soft skill setiap mahasiswa serta membagi ilmu atau wawasan dalam bidang ekonomi. Acara ini di juarai oleh Universitas Negeri Sebelas Maret, juara kedua dari STKIP PGRI padang dan juara ketiga dari Universitas Negeri Semarang serta best speaker Anarawati dari Universitas Negeri Semarang.
Hambatan dalam acara ini terdapat pada publikasi yang kurang baik karena panita hanya berhasil mengundang 50 dari 111 Pendidikan Ekonomi yang ada di Indonesia disebabkan kekurangan Informasi atau kontak dari berbagai Universitas dan Sekolah Tinggi. Acara ini berjalan sesuai dengan rangkain kegiatan yang sudah di buat oleh pihak panitia.
(Dini Zulfiana, Muchlis)
No comments:
Post a Comment