Lip-synch, salah satu konten lomba pada pangjajap wisuda FKIP kali ini sangat menarik untuk dibicarakan. Konten lomba yang satu ini selain menarik dan menggelitik bagi penonton, juga meninggalkan kesan-kesan tersendiri bagi para pesertanya. Kali ini Acep Ghafar Aulia, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris 2016 yang menjadi perwakilan dari himpunannya (EDSA) berbagi perasaannya. “Kalau ditanya soal perasaan waktu tampil, so pasti nervous pasti ada. Yang namanya demam panggung sih hal yang lumrah lah ya. Malu sih pasti ya, because this is my first time to show that kind of performance,” ungkapnya Sabtu (25/03) malam. Acep meneruskan, awalnya ia memang merasa malu, namun ketika melihat respon penonton yang terhibur oleh penampilannya, malu, demam panggung dan nervous seketika hilang.
Pada penampilan lip-synch-nya, Acep mewakili EDSA dengan membawakan 3 lagu. “Lagunya ada 3, yang pertama itu mah bukan lagu deh kayaknya. Itu lagu dari mimi peri, itu loh selebgram yang hits yang ngaku-ngaku dari kayangan, haha. Kalau lagu kedua ada Hello dari Adele dan yang terakhir lagu Single Ladies dari Beyonce.” Mengenai inspirasi, Acep merasa tidak ada yang menginspirasi secara khusus, ia hanya suka melihat penampilan para penyanyi profesional yang selau tampil maksimal. Sehingga membayangkan dirinya berada di posisi tersebut. “Firda (teman lip-synch kategori perempuan) juga bisa dibilang salah satu inspirasi sih soalnya kemarin-kemarin pas latihan saya lihat dia all out banget. Makanya jadi tergugah keinginan untuk menampilkan yang all out juga.”
Acep merasa senang bisa menjadi salah satu perwakilan dari EDSA. Menurutnya, ini berarti EDSA yang ia anggap sebagai keluarga sudah mempercayainya untuk mewakili di perlombaan ini. “Perasaan setelah dinyatakan menang juara 2, pastinya senang, bangga. Ya walaupun sebenarnya gelar juara hanya bonus sih ya. Itu bukan tujuan utama, tujuan utama hanya menampilkan yang terbaik dan maksimal. Masa sih mau ngecewain keluarga sendiri, hehe. Masalah jadi kecewek-cewekan masih di batas wajar sih. Tadi penampilan juga masih bisa menunjukkan jati diri. Ya harus bisa profesional lah.”
Di akhir wawancara, Acep berharap untuk acara selanjutnya, BEM FKIP bisa lebih meningkatkan lagi pengelolaan acaranya, persiapannya lebih dimatangkan dan konten perlombaannya lebih inovatif, kreatif serta mendidik. (sne)
This news has been edited by Aghy and posted by Sne
No comments:
Post a Comment