Himpunan Mahasiswa Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Himapenjas) berhasil merebut piala bergilir yang sebelumnya diraih oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HMJ Dikmi) pada Pangjajap Wisuda Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada kategori lomba lip-synch, Himapenjas tidak berhasil masuk 3 besar. Lomba lip-synch dimenangkan oleh Himageo, EDSA dan Himapbio secara berurutan. Pada kreasi seni, Himapenjas mendapat juara 2, kalah selisih poin dengan Diksatrasia. Poin tertinggi yang didapatkan Himapenjas berasal dari kategori bazar, yang keluar sebagai juara satu-satunya. Dengan akumulasi poin sebanyak 3043,5 Himapenjas akhirnya keluar sebagai juara umum dan mengalahkan 8 jurusan lainnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Jujun Subarkah, (Mahasiswa PJKR, 2016) yang juga pengurus divisi kaderisasi memaparkan perasaannya. “Kalau ditanya perasaan pasti seneng banget, karena ini proker (red: program kerja) pertama saya di Himapenjas, dan saya bertekad ketika rapat kalau di proker pertama saya ini, saya akan lakukan yang terbaik untuk Himapenjas, tekad itu tidak sia-sia karena akhirnya Himapenjas jadi juara umum.”
Jujun Subarkah, (Mahasiswa PJKR, 2016) yang juga pengurus divisi kaderisasi memaparkan perasaannya. “Kalau ditanya perasaan pasti seneng banget, karena ini proker (red: program kerja) pertama saya di Himapenjas, dan saya bertekad ketika rapat kalau di proker pertama saya ini, saya akan lakukan yang terbaik untuk Himapenjas, tekad itu tidak sia-sia karena akhirnya Himapenjas jadi juara umum.”
Dokumentasi dari Jujun
Jujun memaparkan kosepan yang dilakukan Himapenjas. Untuk bazar, Himapenjas mengambil tema locker room PJKR, disana Himapenjas menampilkan barang-barang setiap cabang olahraga dengan tujuan memberi tahu kepada kawan-kawan FKIP bahwa olahraga itu banyak. Ide bazar ini dikemukakan oleh rekannya yang bernama Eru. “Untuk kreasi seni, persiapannya sangat sangat mepet, dan saya bangga kepada rekan saya yaitu Habib, dia yang mengatur dan memberi ide tentang kreasi seni yang kami tampilkan,” jelasnya.
Pada pangjajap kali ini, Jujun sendiri menjadi bagian dari seksi logistik dimana tugasnya selain mempersiapkan perlengkapan, juga membantu mempersiapkan dekorasi dan berkreasi. “Tetapi ketika saya ditempatkan di seksi manapun itu fleksibel, karena di Himapenjas kental akan gotong royong, kita saling membantu, saling mengcover.”
Pada pangjajap kali ini, Jujun sendiri menjadi bagian dari seksi logistik dimana tugasnya selain mempersiapkan perlengkapan, juga membantu mempersiapkan dekorasi dan berkreasi. “Tetapi ketika saya ditempatkan di seksi manapun itu fleksibel, karena di Himapenjas kental akan gotong royong, kita saling membantu, saling mengcover.”
Di akhir wawancara, Jujun memaparkan harapan-harapannya untuk himpunannya dan BEM FKIP. “Harapan saya untuk kepengurusan sekarang di Himapenjas, berani berkreasilah karena bangsa ini butuh pemuda-pemudi yang ingin berkreasi. Pada dasarnya turunnya bangsa ini karena banyak orang-orang pintar tapi mereka cuma bisa diam.”
“Untuk BEM sendiri di pangjajap yang akan datang, saya harapkan adakanlah lomba-lomba yang mempunyai makna, jangan seperti pangjajap wisuda bulan Maret ini, ada lomba lip-synch dimana aturannya tidak wajar. Dan menurut saya dari lomba itu tidak ada esensinya. Kenapa gak debat, padahal dengan debat kita dilatih dalam hal public speaking dan berani berargumen,” tutupnya.
“Untuk BEM sendiri di pangjajap yang akan datang, saya harapkan adakanlah lomba-lomba yang mempunyai makna, jangan seperti pangjajap wisuda bulan Maret ini, ada lomba lip-synch dimana aturannya tidak wajar. Dan menurut saya dari lomba itu tidak ada esensinya. Kenapa gak debat, padahal dengan debat kita dilatih dalam hal public speaking dan berani berargumen,” tutupnya.
(Sne)
No comments:
Post a Comment