Mahasiswa dikalangan masyarakat berada di tengah-tengah antara rakyat dan penguasa. Hal ini dikarenakan idealitas mahasiiswa yang genuine diharapkan menjadi kontrol keadaan masyarakat. Dengan menjunjung tinggi tridarma perguruan tinggi pendidikan, pengabdian, dan penelitian mahasiswa dituntut untuk menjadi insan intelektual yang peduli terhadap problem masyarakat, yang berkontribusi besar merealisasikan keadilan-kesejahteraan di ranah bangsa dan negara. Gerakan mahasiswa menjadi peran penting terhadap tugasnya dalam pengabdian. Keadaan politik suatu negara tak lepas dari peran mahasiswa sebagai promotor gerakan. Perkembanganya ditandai dengan bermunculanya organisasi baik intra ataupun ekstra yang semakin signifikan.
Gerakan mahasiswa pun telah mengalami dinamika, dari berbagai aksi yang ada gerakan mahasiswa tidak jarang menimbulkan suatu polemik yang pada akhirnya merugikan dan hanya menjadi bumerang terhadap citra mahasiswa itu sendiri. Perlu adanya model baru dalam aksi yang dilakukan secara verbal maupun kultural agar citra gerakan mahsisawa masih terpandang baik. Tak banyak aksi pun dinilai tidak fokus dan terbelah, terlihat untuk aksi mahasiswa sendiri dalam kurun waktu ini mengalami kemunduran. Walaupun ada aksi tetapi pada subjektivitasnya hanyalah yang bersifat eksistensi atau promosi organisasi atau untuk menciptakan sejarah. Hal harus digarisbawahi yaitu mengenai idealisme mahasiswa yang semakin memudar dimana mahsiswa sudah tidak bersartu lagi untuk suatu tugas demi keadilan dan kesejahteraan bangsa. Dikarenakan tidak adanya bingkai atau frame yang melingkupi sebuah persepsi pergerakan yang mengakibatkan gerakan dan aksi mahasiswa menjadi bercabang. Hal ini terlihat dalam aksinya dimana sebuah isu yang dilontarkan terpecah dan berujung pada bendera organisasi yang di kedepankan.
Sidqi Yajidil Ma'la
No comments:
Post a Comment