Budaya Politik Negeri yang Tak Berbudaya - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Friday, 3 March 2017

Budaya Politik Negeri yang Tak Berbudaya

Berbicara masalah politik memang sudah tidak asing lagi bagi negeri ini, kata politik rasanya sudah menjadi bumbu kehidupan, terutama dalam kehidupan bernegara. Perebutan kursi jabatan, persaingan antar partai yang semakin mencekam, penyelewengan berbagai kebijakan politik dan berbagai perhelatan akbar politik lainnya telah mewarnai kehidupan politik Indonesia. Lantas, inikah yang dinamakan dengan budaya politik? 
 
Picture via Anne Hira

Budaya politik mencerminkan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara. Budaya politik adalah orientasi individu atau masyarakat terhadap sistem politik yang ada. pentingnya budaya politik dalam negeri menjadi penentu arah kehidupan bangsa. Ketika budaya politik itu tumbuh kuat dalam kehidupan masyarakat, maka dapat diketahui bagaimana sikap seseorang atau sekelompok orang terhadap sistem politik yang dianutnya. Namun, kita ketahui bahwa dalam kenyataannya di negara kita budaya politik tidak diterapkan secara murni. Budaya politik semakin tidak wajar karena hanya dijadikan sebuah permainan kekuasaan. Selain itu, budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme semakin merajalela. Dengan demikian, budaya politik masyarakat Indonesia kini nampaknya tak berbudaya lagi.

Melihat keadaan Indonesia sekarang ini, tampaknya negara nusantara ini belum siap untuk maju seperti negara-negara hebat lainnya. Indonesia masih terikat dan terpenjara dengan keadaannya sendiri. Berbagai hal dipolitisasi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Budaya dan nilai-nilai politik yang sesungguhnya telah ternodai oleh perilaku para politisi yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Mereka tak lagi memikirkan kepentingan rakyat, bahkan mereka cenderung membodohi rakyat dengan politiknya. Keadaan seperti ini tak mencerminkan budaya politik yang sesungguhnya.

Saat ini, budaya politik di Indonesia masih rendah. Budaya politik yang apatis akibat perilaku para politisi yang tak bertanggungjawab memicu timbulnya berbagai masalah politik yang tak henti-hentinya mengantri untuk diselesaikan. Belakangan ini, politik tidak didedikasikan untuk memperjuangkan kehidupan publik, tapi sekadar dijadikan sebagai alat dalam memperebutkan kekuasaan. Politik dianggap sebagai kendaraan dalam mencapai kepuasan pribadi atau kelompok, dan nampaknya problematika seperti ini telah membudaya di negara trias politika ini. Jelas sekali keadaan seperti ini mencerminkan bahwa budaya politik di Indonesia kini tak berbudaya lagi. Banyak rakyat yang sudah muak dengan budaya politik negeri yang seperti ini, sehingga tak heran jika banyak rakyat yang mulai bersikap acuh terhadap kondisi perpolitikan Indonesia, seolah-olah rakyat tidak ingin lagi memikirkan dan ikut andil dalam dunia perpolitikan negeri yang tak berbudaya ini. Kini, rakyat bersikap masa bodoh terhadap apa yang dilakukan oleh para politisi karena politik kini telah memuakkan mata rakyat, sehingga partisipasi rakyat terhadap negara sangat rendah.

Maka dari itu, ada tugas besar bagi kita selaku generasi saat ini dan mendatang untuk memperbaiki budaya politik yang salah ini. Hal tersebut di antaranya merubah pola berfikir dan kebiasaan buruk dalam berpolitik. Berbudayalah dalam berpolitik dan gunakan politik untuk menjunjung kesejahteraan dengan memihak pada kepentingan rakyat.

Rina Amelia

No comments:

Post a Comment