1. List kebutuhan dalam sebulan
Buatlah list kebutuhan yang harus dipenuhi selama sebulan! Hal ini akan memudahkan kita mengetahui pengeluaran yang akan terjadi selama satu bulan kedepan.
2. Utamakan kebutuhan primer atau mendesak
Setelah mengetahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi selama satu bulan kedepan. Langkah selanjutnya adalah membuat skala prioritas. Utamakan kebutuhan primer atau mendesak, seperti membeli stok makanan, keperluan kuliah, perlengkapan mandi dan sebagainya.
3. Membagi jatah uang jajan dalam harian
Bagi jatah uang bulanan yang telah dikurangi dengan kebutuhan primer selama sebulan menjadi harian. Misalkan dalam satu bulan kita memperoleh uang bulanan sebanyak satu juta rupiah dengan total pengeluaran kebutuhan primer sebesar 400 ribu rupiah. Maka kita masih mempunyai jatah uang bulanan yang belum terpakai sebanyak 600 ribu rupiah, kemudian bagi uang bulanan yang belum terpakai tersebut ke dalam jatah uang harian. Kita permisalkan dalam satu bulan terdiri dari 30 hari, berarti dalam seharinya jatah uang jajan kita sebesar 20 ribu rupiah.
Kegiatan membagi jatah uang jajan dalam harian ini akan membantu kita meminimalisir pemborosan yang terjadi, karena kita sudah mengetahui jatah uang yang boleh dihabiskan dalam satu harinya.
4. Menyisihkan uang simpanan
Terkadang sering kita jumpai kebutuhan yang bersifat mendadak atau tanpa terencana. Hal ini seharusnya sudah dapat diantisipasi sebelumnya dengan memiliki uang simpanan. Lho bagaimana bisa kita memiliki uang simpanan dengan jatah bulanan yang pas-pasan? Pasti bisa! Kebutuhan itu bersifat fleksibel atau tidak tetap. Terkadang bisa menjadi sangat banyak atau sebaliknya. Nah di sinilah kita harus pandai-pandai mengatur keuangan. Saat jatah harian yang telah ditetapkan ternyata menyisakan kelebihan uang, maka dapat menjadi moment yang tepat untuk menabung. Atau jika dirasa uang bulanan memiliki kelebihan yang cukup besar kita dapat membuat list menabung tersendiri lho.
5. Jangan mudah tergiur sesuatu tidak perlu
Hampir semua orang pasti pernah lapar mata. Hijau melihat sesuatu yang baru dan menarik. Mudah sekali tergiur. Saat kita berjalan-jalan ke mal atau supermarket untuk membeli kebutuhan bulanan, sering kali kita tergiur barang-barang promosi. Diskon 50%+20% mampu membuat kita melepas Soekarno-Hatta dari barisan dompet dengan mudah, padahal kita tidak sedang membutuhkan barang tersebut. Mencoba untuk menahan diri dari promosi-promosi dan fokus pada kebutuhan yang diperlukan menjadi taktik yang tepat untuk berhemat dan mengatur keuangan hingga awal bulan depan.
Belajar berhemat dan mengatur keuangan bukan berarti harus hidup kikir dan tidak menyenangkan, melainkan belajar memprioritaskan kebutuhan diatas keinginan. Selamat menyelamatkan 30 hari nafasmu ke depan rantauers!
-a cup of tea-
No comments:
Post a Comment