Acara ini diutamakan untuk mahasiswa yang sedang menjalankan tugas akhir (TA). Dalam sambutan ketua panitia yaitu Bapak Nurul Hiron, M.Eng peserta yang hadir dalam acara Studium General ini berjumlah 200 orang peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat, membuka pikiran tentang pentingnya dokumen paten. Untuk teknik dari tahun1983 belum mempunyai paten. Harapan Beliau dengan diadakannya acara ini mudah-mudahan di tahun 2017 mendatang teknik bisa memiliki hak paten, dan mahasiswa teknik bukan hanya bisa menjadi seorang pekerja ataupun wirausahaan disaat lulus nanti, tapi bisa juga menjadi seorang investor.
Dalam acara ini dekan Fakultas Teknik Universitas Siliwangi bapak Ir. Asep Kurnia M.T juga memberikan sambutannya. Beliau berpesan ada 3 hal atau cara yang bisa dilakukan untuk menjadi sesuatu. Hal yang pertama yaitu menjadi The First (menjadi yang pertama). Tentu fakultas teknik Universitas Siliwangi bukan yang pertama ada, pendahulu sebelumnya seperti ITB. Kedua, yaitu menjadi The Best (menjadi yang terbaik). Ketiga, The Different yaitu berbeda, mungkin ini bisa menjadi kesempatan kita untuk menyalip para lulusan teknik dari universitas lain dengan cara lulusan kita selain nanti lulus mendapatkan ijazah dan sertifikat, kita juga memiliki SKA (sertifikat keahlian).
Pemateri menerangkan bahwa dokumen paten di Indonesia sangatlah minim sekali. Berbeda dengan negara-negara lain di dunia. Jika dibandingkan dengan China, Indonesia sangat tertinggal sekali. Faktor penyebab ketertinggalan ini diantaranya, yaitu masyarakat tidak tahu paten itu apa dan kurangnya sosialisasi tentang hak paten itu sendiri. Sehingga masyarakat pada umumnya tidak mengetahui apa itu hak paten. Banyaknya hak paten disebuah negara bisa dijadikan indikator maju tidaknya negara tersebut dan perlu diketahui bahwa negara maju berbeda dengan negara kaya. Banyaknya hak paten saat ini adalah modifikasi dari ide-ide sebelumnya, dan hak paten bisa dimulai dari hal yang paling sederhana. Seperti penjepit kertas (paper clip) itu juga mempunyai hak paten.
Peserta sangat antusias sekali dengan diadakannya studium general ini terbukti semua angkatan ada yang mewakili dalam acara ini, salah satu peserta yang bernama Hasyir dari jurusan Teknik Elektro 2016. Hasyir sangat mengapresiasi sekali acara ini. Andi Setiawan merasakan hal serupa, namun Andi menyayangkan kekurangan dalam sesi penyampaian materi dan diskusi. “Dalam penyampaian materi kurang interaktif dengan peserta dan sesi diskusinya waktunya kurang panjang,” tutur Andi Setiawan dari jurusan Teknik Elektro 2015. Andi berharap untuk kedepannya acara studium general ini harus sering diadakan dan lebih berkelanjutan. (Gema Ramadhan)
No comments:
Post a Comment