Pentingkah Pers Mahasiswa Bagi Universitas? - GEMERCIK MEDIA

Breaking

Wednesday, 24 August 2016

Pentingkah Pers Mahasiswa Bagi Universitas?




Indonesia merupakan negara dengan pemilik 4 pilar demokrasi. Yakni Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan Pers. Eksekutif jelas sebagai tokoh utama pemerintah, maksudnya ialah kepala negara yang juga sebagai kepala pemerintahan, di dalamnya terdapat Presiden Republik Indonesia, Menteri–menterinya, Gubernur, Bupati, dsb.
Di samping itu terdapat pula legislatif yang mempunyai fungsi sebagai legislasi, administrasi dan anggaran negara, serta pengawasan terhadap eksekutif. Selain itu juga sebagai penampung aspirasi masyarakat, di dalamnya ialah DPR RI, DPD, dsb. Kemudian Yudikatif, sebagai lembaga peradilan dan hukum, yakni Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.
Lalu mengapa terdapat Pers di dalam 4 pilar demokrasi? Ya, pers merupakan lembaga independen, yang bahkan mempunyai payung hukumnya sendiri, yang dinaungi oleh Dewan Pers. Sebagai seorang jurnalis, jelas wartawan tidak boleh memihak atau harus bersifat netral, seperti yang tertera dalam Kode Etik Jurnalistik bahwa seorang jurnalis harus bersifat netral.
Pada kenyataan di lapangan, pers akhirnya dijadikan alat oleh para penguasa, juga tokoh politik. Dimana akhirnya menginterpensi pers itu sendiri menjadi pemihak dan tidak lagi bersifat netral, kasusnya sudah banyak terjadi dan terbukti.
Bicara tentang pers, pasti akan menyinggung pada kebebasan bersuara, kemudian menyangkut–pautkan pada tragedi di tahun 1998, yang pastinya menyebutkan mahasiswa di dalamnya. Mahasiswa, suatu gelar yang lebih hebat dari seorang sarjana, mengapa? Karena ketika menjadi seorang mahasiswa, kita bisa mengubah suatu ketidakadilan di negeri ini. Sebut saja mahasiswa agent of change. Mahasiswa bersifat netral dan terus menuntut keadilan. Merinding rasanya bila mahasiswa sudah bergerak, presiden yang diktaktor seperti Soeharto pun bisa diturunkan.
Pers sangat penting berada di ranah universitas. Jurnalis adalah menulis. Namun pers bukan hanya menulis, pers mahasiswa harus mencari informasi, menjadi orang pertama yang bergerak untuk mencari informasi setiap harinya yang berkaitan dengan kampus ataupun lingkungan sekitar kampus.
Pers mahasiswa bukanlah hanya organisasi yang mempunyai struktur organisasi biasa. Di dalamnya terdapat photographer, tim sekretariatan, tim redaksi, tim advokasi, bahkan ada pula pers mahasiswa yang di dalamnya tak hanya redaksi membuat buletin, majalah, atau mading, tetapi juga radio kampus. Disinilah gunanya pers mahasiswa, untuk memudahkan mahasiswa lain mendapatkan informasi. Maka dari itu, kerja sama dari setiap organisasi mahasiswa harusnya terjalin baik dengan pers mahasiswa.
Dalam ranah skala negeri ini pun jelas pers masuk ke dalam 4 pilar demokrasi, maka diskala universitas pun pers juga termasuk lembaga independen yang ikut serta dalam pelaksanaan demokrasi di kampus. Bukan salah jika pers mahasiswa menjalin hubungan baik dengan organisasi mahasiswa, karena ORMAWA pun membutuhkan pers mahasiswa untuk penyebaran informasi, pengambil dokumentasi, ataupun penulisan berita terkait ORMAWA.
Pers mahasiswa sendiri harusnya dilibatkan dalam setiap kegiatan kampus, kenapa? Karena dengan begitu penyebaran informasi pun dapat berjalan dengan baik dan eksistensi dari setiap ORMAWA pun juga bisa meningkat dengan adanya penyebaran berita terkait ORMAWA itu sendiri.
Anggota dari pers mahasiswa sendiri tidak bisa sembarangan menjadi tim di pers mahasiswa, karena sesungguhnya anggota sendiri harus kuat dan konsisten berada di pers mahasiswa. Sebab jika dari keanggotaannya lemah, maka pers mahasiswanya pun akan lemah dan tidak bisa bergerak lebih leluasa. Dimana lebih banyak ketakutan terhadap advokasi dan juga pembredelan, karena ketika menjadi anggota pers mahasiswa, maka ia harus siap menanggung konsekuensi yang tak hanya sibuk di organisasi tetapi juga siap paling depan menampung aspirasi mahasiswa serta mengadvokasinya.
Mahasiswa berani untuk benar, seperti yang dikatakan Soe Hok Gie, “lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan”. Maka beranilah untuk benar walaupun sendirian, karena di dalam kubur pun setiap orang pasti sendirian. HIDUP MAHASISWA! (IMR)

No comments:

Post a Comment