Kopimu masih pekat
dan tehku masih hangat.
Kita sama-sama menyesap,
duduk disekat oleh jarak.
Kita kembali mengecap;
pahit kafein di secangkir senyap.
Nikmat.
Laknat.
Teman pekat diantara penat.
Kawan pahit dimasa sulit.
Kita terus menyesap
juga mengecap,
hingga pekat dan hangat,
lenyap.
Semua tamat.
rinduku tak terarah.
Singgah,
menjamu lelah.
Barangkali,
rinduku tak menentu.
Menanti,
rinduku yang bertuan--kamu.
dan tehku masih hangat.
Kita sama-sama menyesap,
duduk disekat oleh jarak.
Kita kembali mengecap;
pahit kafein di secangkir senyap.
Nikmat.
Laknat.
Teman pekat diantara penat.
Kawan pahit dimasa sulit.
Kita terus menyesap
juga mengecap,
hingga pekat dan hangat,
lenyap.
Semua tamat.
2016, Agustus di Tasikmalaya, saat semua lenyap.
Tuti Sujarwati, historia2k16.
Tuti Sujarwati, historia2k16.
PUISI TUAN RINDU
Barangkali,rinduku tak terarah.
Singgah,
menjamu lelah.
Barangkali,
rinduku tak menentu.
Menanti,
rinduku yang bertuan--kamu.
Agustus 2016, bulan penuh kerinduan.
Tuti Sujarwati, historia2k16.
Tuti Sujarwati, historia2k16.
PUISI RINDU
Rinduku, debu.
Tampakkah itu?
Debuku menyatu,
terbang bersama bayu.
Hinggap diantara waktu,
pun jarak yang membelenggu.
Rinduku, bisu.
Terdengarkah itu?
Kala dekap mengais-ngais temu,
harap cemas rindu tak menuju.
Jadilah aku,
rayakan rindu dalam bahasa paling pilu,
dengan melodi paling sendu.
Tirai panggungku,
senyumku.
Agustus 2016, saat rindu mendebu.
Tuti Sujarwati, historia2k16
Tuti Sujarwati, historia2k16
Penulis merupakan Mahasiswa Baru Pendidikan Sejarah Universitas Siliwangi. Bagi rekan-rekan yang ingin karyanya dimuat di blog PERSMA UNSIL bisa kontak melalui Line @zvg3544w atau e-mail redaksi.persmaunsil@gmail.com
-Redaksi-
No comments:
Post a Comment