GERAKAN MAHASISWA MENGGULINGKAN JOKOWI SEPI PEMINAT
Gerakan mahasiswa dan aktivis yang sebelumnya sudah heboh digembor-gemborkan
ternyata tidak seheboh pada kenyataannya. Gerakan yang sebelumnya menjadi isyu
panas dan sempat menjadi pembicaraan banyak mahasiswa di seluruh indonesia pada
nyatanya hanya di ikuti oleh beberapa mahasiswa saja.
Gerakan mahasiswa dan aktivis yang mengagendakan penggulingan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei gembos di
tengah jalan. Hal itu terlihat tak ada niat kuat dari mahasiswa untuk turun ke
jalan memperjuangkan tuntutannya tersebut.
Pantauan merdeka.com, Rabu (20/5), hanya sekitar 20 mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia. Mahasiswa yang berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Jakarta ini melakukan orasi sekitar satu jam kemudian membubarkan diri pada pukul 11.00 WIB.
"Kami tidak demonstrasi tapi hanya memberikan informasi
kepada media jika tanggal 21 Mei akan turun ke jalan lagi," kata salah
satu mahasiswa.
Sebelumnya santer beredar ajakan gerakan massa tanggal 20 Mei. Para aktivis mengklaim bakal terjadi gelombang aksi mahasiswa besar-besaran di Ibu Kota. Mereka membawa tuntutan untuk mencabut mandat rakyat dari Presiden Jokowi. Namun rupanya seruan ini sepi peminat dan hanya galak di media sosial saja.
Sebelumnya santer beredar ajakan gerakan massa tanggal 20 Mei. Para aktivis mengklaim bakal terjadi gelombang aksi mahasiswa besar-besaran di Ibu Kota. Mereka membawa tuntutan untuk mencabut mandat rakyat dari Presiden Jokowi. Namun rupanya seruan ini sepi peminat dan hanya galak di media sosial saja.
Di Tasikmalaya sendiri tidak ada gerakan apa-apa mahasiswa hanya berdiam diri di kampus dan beraktivitas seperti biasa.
No comments:
Post a Comment