AWAS KURANGI MAKAN MIE INSTAN !
Mie instan merupakan makanan
populer yang dapat dimakan siang dan malam, terutama bagi mahasiswa di akhir
bulan. Murah dan mengenyangkan menjadi faktor mie instan populer untuk di konsumsi. Kebiasaan untuk mahasiswa yang kost, adalah malas memasak atau malas membeli nasi, membuat Mie instan menjadi santapan yang di gemari, karena sangat simpel.
Kemudian apakah dampak dari kita menkonsumsi mie terlalu banyak? ini adalah merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut, Hati-hati dalam menkonsumsi Mie instan, apalagi untuk kita yang benar-benar rutin mengkonsumsi mie instan. Ternyata banyak sekali dampak negatif dari keseringan memakan mie instan selain itu, ada banyak sekali nilai negatif dari mie instan ini. Berikut ini merupakan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Dr Braden Kuo dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, dapat
membuat para penikmat mi instan berpikir ulang untuk kembali memakan mi.
Dilansir dari laman Mercola, Ahad (25/1), berikut
hasil yang mencengangkan dari penelitian Dr Kuo yang menggunakan kamera
berukuran sangat mini untuk melihat apa yang terjadi dengan mi instan di dalam
saluran pencernaan.
Mi instan tidak
hancur dalam proses pencernaan berjam-jam
Mi instan, termasuk juga mie ramen asal Jepang,
tidak hancur selama dua jam proses pencernaan di dalam tubuh. Bentuk mi yang
masih utuh memaksa saluran pencernaan manusia bekerja ekstra keras untuk
memecah makanan tersebut.
Jika mi instan tetap ada di dalam saluran
pencernaan untuk waktu yang lama, akan sangat berdampak pada penyerapan nutrisi
makanan lain. Selain itu, di dalam mi itu sendiri, tidak ada nutrisi yang bisa
diserap tubuh. Sebaliknya, tubuh akan menyerap zat-zat aditif, termasuk zat
beracun dari bahan pengawet, seperti tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ).
Pengawet TBHQ sangat
berbahaya bagi tubuh
TBHQ merupakan bahan kimia yang sering disebut
memiliki fungsi sebagai antioksidan. Hanya saja, TBHQ merupakan antioksidan
yang berasal dari bahan kimia sintetis, bukan antioksidan alami. Zat ini
berfungsi untuk mencegak oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat
memperpanjang masa simpan makanan olahan, atau biasa disebut bahan pengawet.
TBHQ biasa digunakan di dalam makanan olahan
instan. Tapi, bahan kimia tersebut juga bisa ditemukan di dalam bahan
non-makanan, seperti pestisida, kosmetik, dan parfum, karena sifatnya yang bisa
mengurangi tingkat penguapan.
Lima gram zat TBHQ dapat membahayakan tubuh
manusia. Efek dari terlalu sering mengonsumsi TBHQ adalah mual disertai muntah,
terjadi dering di telinga, mengigau, dan sesak napas.
Mi instan timbulkan
gangguan metabolisme
Seseorang yang mengonsumsi mi instan lebih dari
dua kali dalam seminggu berisiko mengalami gangguan metabolisme, yaitu
gejala-gelaja tubuh seperti obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar
gula darah, dan kolesterol. Diketahui wanita 68 persen lebih berisiko dari
pria.
Para konsumen mi instan memiliki asupan nutrisi
lebih rendah, seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A,
niasin, dan vitamin C. Hal tersebut diperparah dengan ditemukannya zat
Benzopyrene (zat penyebab kanker) di dalam sejumlah merk mi instan.
Selain itu, penyebab penyakit yang berasal dari
mie instan lainnya adalah kandungan monosodium glutamat (MSG).
MSG dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ. Selain itu,
zat ini juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit, seperti Alzheimer, Parkinson,
dan bahkan penyakit kesulitan belajar.
MAKAN MIE DENGAN NASI APA TIDAK BAHAYA?
Tahukah Anda, makan mie
dengan nasi sangat tidak baik bagi tubuh kita. Karena kalau kita telisik lebih
jauh, mie merupakan makanan dengan banyak mengandung karbohidrat. Dan Nasi juga
mengandung karbohidrat. Sedangkan tubuh kita juga perlu asupan protein, lemak
baik, mineral dll. Jadi jangan asal makanan itu enak saja, tapi juga
harus memperhatikan kecukupan gizi yang lainnya juga.
Mengkonsumsi nasi putih dengan mie instan menghasilkan kurang lebih sekitarn 750.000 kalori perporsi. Hal ini tidak baik bagi tubuh kita, apalagi yang sedang melaksanakan program diet. Secara normalnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh kita di cerna akan menjadi gula dan akan menyebabkan pankreas kita menghasilkan hormon insulin. Jika kita makannya banyak dan kalorinya tinggi maka hormon insulinnya juga akan melonjak tinggi dan hal ini tidak baik, karena akan mengakibatkan pankreas kita overload atau mengalami "kelelahan" dan berakibat kerrusakan pankreas kemudian timbullah penyakit diabetes atau penyakit kencing manis.
Mengkonsumsi nasi putih dengan mie instan menghasilkan kurang lebih sekitarn 750.000 kalori perporsi. Hal ini tidak baik bagi tubuh kita, apalagi yang sedang melaksanakan program diet. Secara normalnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh kita di cerna akan menjadi gula dan akan menyebabkan pankreas kita menghasilkan hormon insulin. Jika kita makannya banyak dan kalorinya tinggi maka hormon insulinnya juga akan melonjak tinggi dan hal ini tidak baik, karena akan mengakibatkan pankreas kita overload atau mengalami "kelelahan" dan berakibat kerrusakan pankreas kemudian timbullah penyakit diabetes atau penyakit kencing manis.
Jadi bisa
disimpulkan bahwa "bahaya makan mie dengan nasi mengakibatkan penyakit
kencing manis".
Walaupun Anda diet lemak dan protein tetapi Anda malas untuk olahraga dan beraktifitas, maka karbohidrat ini akan dipecah lagi menjadi lemak. Penumpukan lemak ini tidak hanya dihati, jika lemak yang jahat akan diproses (metabolisme) di sistem pencernaan dan akan dikirim ke hati. Nah jika lemak yang baik yang diproses kemudian di kirim kembali ke hati mungkin tidak masalah, nah bagaimana kalau lemak yahat yang diproses dan kemudian dikirim kembali ke hati? tentunya menjadi sesuatu yang tidak sehat bagi hati kita.
Selain itu, bahaya makan mie dengan mie instan adalah akan mengakibatkan obesitas. Jika ukuran lingkar perut lebih dari setengah tinggi badan akan memicu berbagai macam penyakit, salah satunya adalah penyakit diabetes melitus atau kencing manis.
Nah, walaupun kebiasaan makan mie instan dengan nasi ini kelihatannya sederhana, sebaiknya mulai diubah kebiasaan ini karena tidak baik bagi tubuh kita. Saran saya adalah lengkapi konsumsi karbohidrat dengan protein, lemak baik, vitamin dan mineral yang cukup.
No comments:
Post a Comment