UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI yang ‘MASIH’ KAMPUS PERJUANGAN
(17/03) Sudah
menjadi hal yang classic jika
membicarakan tentang penegrian UNSIL. Kampus swasta yang dulu mengusung nama
‘Kampus Perjuangan’ dengan title memperjuangkan
penegerian UNSIL tersebut, kini ‘masih’ menggunakan nama tersebut dengan tema
perjuangan yang lain. Status yang didapat tidak serta merta membuat mahasiswa
dan pegawai UNSIL menjadi sejahtera.
Setelah
permasalahan demo pegawai yayasan dan pembayaran UKT kemarin, kini timbul
permasalahan baru. Beberapa saat yang lalu, mahasiswa UNSIL yang digegerkan
dengan kuliah malam, kini telah berhasil diatasi.
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Ekonomi sempat dibuat miris karenanya.
Salah satu kelas dari jurusan tersebut mendapatkan kelas malam dari pukul 18.00-20.30
pada hari sabtu. Jadwal hari sabtu yang seharusnya sudah menjadi haram pada Universitas Negeri justru
malah semakin menjadi dengan adanya kuliah malam tersebut. Hal ini disebabkan
karena kurangnya kelas dan jadwal yang padat. “Kami sudah meminta jadwal baru
teh, soalnya kalau malam kasian sama mahasiswa cewek nya, jauh juga rumahnya,
tapi kemarin sudah mengusahakan ke prodi katanya mau diganti lagi, tapi ternyata
masih belum bisa diganti teh.” Begitu tutur salah satu mahasiswa Pend. Ekonomi,
Maylani. Namun, seiring berjalannya waktu, prodi pendidikan ekonomi akhirnya
bisa meluruskan hal tersebut. Jadwal awal yang tadinya pukul 18.00 berubah
menjadi pukul 07.00 pada hari yang sama namun digabung dengan kelas yang lain.
Ketidaknyaman
ini selalu dikaitkan dengan masa transisi penegerian, sebagai mahasiswa dan
karyawan UNSIL yang baik sudah seharusnya merencanakan masa depan yang terbaik
tanpa memperhatikan masa lalu suram, namun dapat mempelajari hal yang ada sehingga
tak melakukan kesalahan yang pernah terjadi.
(Intan Ris)
No comments:
Post a Comment