Gemercik News-Tasikmalaya(3/11) Malam puncak Siliwangi Festival telah sukses digelar pada Sabtu malam dengan menghadirkan Mocca sebagai guest star utama serta band lain seperti Hi Ini Musik Kami dan Melodrama. Dengan Total 400 tiket terjual pada presale 1 dan 2 serta persiapan yang hanya berlangsung selama 3 minggu, Kementerian Kebudayaan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Siliwangi mampu mensukseskan Siliwangi Festival selama 3 hari acara berlangsung, yakni 1-2 November bertempat di Lapangan Utama Universitas Siliwangi dengan menghadirkan komunitas lokal Tasikmalaya, bazar, karnaval budaya dari berbagai ormada yang ada di unsil, serta menyalurkan ekspresi seni Mahasiswa Unsil sendiri. Mengusung tema "Unsil sebagai gerbang akulturasi budaya" bertujuan mewadahi keinginan-keinginan serta aspirasi yang masuk dari mahasiswa.
Rifkia Arfie, Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2015 selaku Menteri Kebudayaan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Siliwangi memaparkan beberapa tujuan atas terselenggaranya Sifest 2018 ini, yakni berangkat dari usia penegerian Unsil yang sudah 4 tahun, acara ini bertujuan menyalurkan aspirasi-aspirasi yang menginginkan adanya acara yang menampilkan hasil karya dari mahasiswa sendiri. Selain itu juga bertujuan untuk mengapresiasi karya-karya dari berbagai komunitas di Tasikmalaya yang belum mendapat perhatian pemerintah. Rifkia juga menjelaskan dengan panitia yang berjumlah 60 dan berasal dari Kementerian Kebudayaan BEM US, volunteer dari pengurus BEM US, dan volunteer dari mahasiswa biasa di Unsil, persiapan yang hanya dilakukan dalam waktu 3 minggu memiliki beberapa kendala, seperti diantarnya yang rapat hanya itu-itu saja, kurangnya komunikasi, susah untuk diaturnya. Namun, menurut Rifkia hal tersebut adalah sesuatu yang wajar dalam mempersiapkan sebuah acara.
Presiden Mahasiswa Universitas Siliwangi, Hilma Fanniar Rohman juga menyampaikan tanggapannya atas suksesnya Sifest 2018 sebagai proker terakhir pada masa jabatannya “Ya, alhamdulillah saya apresiasi teman-teman di Kementerian Kebudayaan, luar biasa lahh,”. Fanniar juga menyampaikan pesan dan harapannya untuk acara ini “Ya buat saya sih, buat temen-temen mahasiswa Unsil semoga nanti banyak yang nyalon jadi presma biar ada yang gantiin. Ya buat saya karna ini acara terakhir dan cuma buat have fun, temen-temen bisa gembira lah. Harapan saya buat kedepannya sih, ya semoga yang sudah baik bisa dilanjutkan, yang belum baik bisa dikoreksi," ujar Fanniar.
Rifkia juga menyampaikan harapannya. “Mulai dari elemen yang kecil, khususnya panitia, saya berharap dengan adanya event ini, panitia bisa lebih mengapresiasi lagi hasil karya pribadi ataupun orang lain, yang pertama. Yang kedua, memberikan sindiran pada lembaga karena ada malam penganugerahan itu supaya ada lah acara khusus yang memang memberikan apresiasi kepada mahasiswa-mahasiswanya. Yang ketiga, dengan fokus acara pada untuk mengembangkan komunitas dan band-band di unsil dan Tasik setelah adanya acara ini bisa lebih aktif lagi untuk menghasilkan karya terbaiknya,” tutur Rifkia menutup wawancara.
Reporter: Erika & Dewi
Editor: Nurlaila
No comments:
Post a Comment