Kasih Sayang Ibu yang Tak Terhingga

Profil penulis:

Nama: Muhammad Muzhaffar 

anggota Pers Mahasiswa 2015

Di sebuah daerah terpencil tinggal seorang ibu dengan gadis perempuan yang cantik dan cerdas. Gadis cantik itu hanya tinggal berdua di sebuah rumah kecil sepeninggalan ayahnya yang meninggal karena terserang penyakit. Gadis cantik tersebut hanya tinggal dengan seorang ibu yang memiliki keterbatasan fisik (buta). Karena keterbatasan fisik sang ibu itulah yang membuat gadis itu malu untuk mengakui ibunya.

Karena kecerdasan yang di anugrahi oleh tuhan kepada sang gadis itu yang membuat dirinya mendapatkan beasiswa kuliah di singapura. Dengan hati gembira dia sangat senang dapat hidup di Singapura dan dapat berpisah dari ibunya yang buta.

Pada saat di Singapura dia tidak sedikitpun memikirkan keadaan orang yang telah melahirkannya, akan tetapi berbeda dengan sang ibu yang selalu berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan anaknya kelak hingga dia berhasil. Kesuksesan yang diaraih oleh sang gadis tesebut tak akan tercapai melainkan dari bantuan doa sang ibu karena ridhonya Allah juga merupakan ridhonya orang tua.

Setelah lama gadis itu menempuh pendidikan di Singapura akhirnya dia lulus dan memutuskan untuk melanjutkan bekerja dan berkeluarga hingga menetap menjadi warga Negara Singapura. Dia tidak pernah memikirkan keadaan orang yang telah melahirkannya hingga dia sukses.

Pada suatu hari gadis cerdas itu terserang penyakit ginjal yang membuatnya terbaring di rumah sakit, akhirnya bertia itu sampai kepada telinga sang ibu dan sang ibu pun memutuskan untuk menemui sang buah hati yang berada di Singapura karena dipengaruhi rasa kasih sayangnya yang sungguh tak terbatas.

Setelah tiba di Sinagapura sang gandis itu tidak mengakui ibunya dan mengusirnya padahal sang gadis itu harus membutuhakan seorang yang mendonorkan ginjalnya. Akhirnya sang ibu pun dengan rasa kasih sayangnya mendonorkan ginjal kepada anaknya tercinta, setelah pendonoran selesai karena factor usia yang sudah tua sang ibu pun tidak terselamatkan dan meninggal di rumah sakit Singapura, setelah mengetahui bahwa ginjal yang membuatnya selamat ialah ginjal ibunya yang buta ia sangat menyesal akan perbuatannya kepada ibunya yang buta yang membuat penyesalan itu tak terbayar hingga saat ini.