Gemercik News - Tasikmalaya (16/09) Gedung Mandala kembali ramai dengan acara seminar nasional yang diselenggarakan oleh BEM FKIP Universitas Siliwangi. Menghadirkan dua pemateri, mengusung tema "Pendidikan Abad 21 untuk Revolusi Industri 4.0" dan diikuti oleh 300 peserta seminar . Seminar ini termasuk dalam program kerja Education Festival dan berada dalam poin pendidikan, dari beberapa poin yang dihadirkan; kebudayaan dan kesenian, kerohanian dan keagamaan.
Ananta Kusumo, staff ahli bidang inovasi dan saing KEMENDIKBUD sebagai pemateri pertama mengungkapkan pendidikan individu dan pembangunan karakter lebih penting ketimbang secara umum karena siswa memiliki bakat dan potensi yang berbeda-beda sedangkan pendidikan saat ini masih disamaratakan, "Pendidikan semuanya merata, tidak melihat potensi individu bahkan bajunya seragam. Komunikasi hanya satu arah, guru bicara anak mendengarkan, " papar Ananta.
Pun sistem rangking yang sebenarnya salah karena, "Pembelajaran masih berdasarkan rangking, itu ada di abad 19, sedangkan kita masih menggunakannya, artinya perkembangan kita masih di abad 19, masih tertinggal." Ia menambahkan bahwasannya 70 persen orang yang sukses bukanlah mereka yang memiliki nilai baik di sekolah melainkan mereka yang bermoral baik dan pantang menyerah. Baiknya dua hal; moral dan pengetahuan berada dalam kedudukan yang seimbang dan saling melengkapi.
Pendidikan di abad 21 adalah belajar dimana saja, dari siapa saja, dan kapan saja. Berbeda dengan pendidikan di abad 19 dan abad 20, yang mana pendidikan di masa itu masih berada dalam situasi keseragaman, dan keaktifan murid masih menjadi hal yang minim. Sementara pendidikan di abad 21 mengantarkan peserta didik untuk melakukan suatu kreasi inovasi. Ananta mengatakan, bahwa KEMENDIKBUD siap untuk menghadapi pendidikan abad 21.
"Unsil saya rasa saat ini banyak melakukan perubahan positif dan inovasi baru. Seminar ini sangat bagus dan pas, terlebih dengan kondisi pendidikan sekarang," ucap Edy Fajar Prasetyo Chc, yang merupakan pemateri kedua terhadap seminar nasional ini. Ia merasa dengan adanya seminar ini dapat memberi pengetahuan baru mengenai perubahan era pendidikan, terutama era industrialisasi dan mahasiswa memiliki peran untuk mengabdi pada masyarakat sehingga dapat menyebarkan pengetahuan pada orang-orang yang belum mendapat akses yang sama. Sebagai sosial entreupeuneur, ia merasa senang dan antusias untuk berbagi pengalaman yang dapat menjadi buah inspirasi. (Vanka, Yeyen)
No comments:
Post a Comment