GemercikNews –
Tasikmalaya (15/08), Sebanyak 275 mahasiswa baru menjadi peserta OMBUS Fakultas
Pertanian. Agroteknologi sebanyak 154 peserta dan Agribisnis sebanyak 121 peserta.
Dengan mengusung tema "Menumbuhkan jiwa sosial serta intelektual mahasiswa
pertanian yang beretika, berbudaya dan disiplin,” peserta diberikan berbagai
materi guna mencapai tujuan tema tersebut.
Materi yang akan
disampaikan dalam OMBUS Faperta ini diantaranya mengenai akademik, administrasi,
visi misi, serta jurusan yang akan diberikan oleh Dekanat pada hari pertama. Kemudian
pengenalan Ormawa pada hari kedua oleh pihak Ormawa sendiri. Selain itu, ada pula
materi dari pihak Pusat Incubator Agribisnis, sosialisasi PKM, serta simulasi kontrak
mata kuliah. Ruang E11 hingga E13 serta E18 hingga E21 Gedung Faperta menjadi tempat
pelaksanaan kegiatan indoor. Kemudian pada hari Kamis akan dilaksanakan kegiatan
outdoor, berupa Wiyata Mandala, yaitu mengenalkan kampus sebagaimana tujuan OMBUS
sendiri.
Heidi Andriyanto
(Agribisnis 2016) selaku Ketua Pelaksana memaparkab bahwa terdapat perbedaan
dalam OMBUS Faperta kali ini dengan tahun kemarin, yakni dari segi kepanitian.
Jika tahun kemarin mahasiswa tidak dilibatkan terkhusus dalam penyusunan
rangkaian acara, maka tahun ini mahasiswa turut andil dan membantu baik dalam
kepanitian maupun dalam segi teknis meskipun harus selalu berkoordinasi dengan
pihak lembaga. Dari pihak mahasiswa yang masuk ke dalam SK Kepanitiaan di
lembaga terdapat sekitar 10 orang, 10% dari kepanitiaan pihak lembaga. "Kalau
BEM itu juga masuk jadi panitia tapi kepanitiaan di SK saya, sedangkan dengan
BLM kami selalu berkoordinasi tentang masalah-masalah yang mungkin timbul
dengan pihak lembaga."
Heidi menuturkan
jika masih ada kendala dalam OMBUS Faperta ini terutama dalam banyaknya barang
yang diinginkan oleh pihak mahasiswa yang tidak diberikan oleh pihak lembaga.
Salah satunya adalah obat-obatan. "Dari pihak atau panitia Unsil mengatakan
kalau obat-obatan akan diberikan oleh pihak BP tapi ketika kami berkoordinasi
itu tidak ada," Jelas Heidi.
Sedangkan untuk
OMBUS tingkat Univeritas sendiri, Heidi menuturkan tanggapan kecewanya untuk kegiatan
yang berlangsung di gedung Mandala karena banyak mahasiswa yang keluar masuk saat
materi berlangsung, fasilitas TV/LCD yang tidak semuanya berfungsi serta fasilitas
untuk solat yang tidak memadai. Namun Heidi juga menyampaikan harapannya, "Untuk
tahun-tahun ke depannya agar pihak lembaga lebih mempercayai pihak mahasiswa
baik dalam segi teknis maupun segi pengadaan barangnya," harapnya mengakhir wawancara (Lailatul
Badriah)
No comments:
Post a Comment