Gemercik Media, Tasikmalaya (07/03/2018). UPT Kewirausahaan Universitas Siliwangi yang didukung oleh Kementrian Ekonomi dan Kewirausahaan BEM US menyelenggarakan Workshop Enterpreneur Challenge 1. Workshop ini merupakan kelanjutan dari salah satu program UPT Kewirausahaan yang berkolaborasi dengan Abaloq. Kegiatan dimulai pada pukul 08:57 WIB hingga pukul 14:54 WIB, berlangsung di Ruang Rapat 1 Gedung Rektorat lantai 2. Mengundang Staf Ahli Walikota Tasikmalaya Bidang Kewirausahaan; Perwakilan Direktur CV Ksatria Siliwangi, dan Kepala UPT Kewirausahaan Universitas Siliwangi, sebagai pemateri dan perwakilan dari pihak Abaloq sebagai partner kerja sama.
“Kerja sama dengan Abaloq ini dilaksanakan karena adanya kesulitan dari pihak kampus dalam pemenuhan modal bagi mahasiswa yang ingin memulai kewirausahaan yang dikarenakan kampus Unsil belum merupakan Badan Hukum ataupun Badan Usaha,” ungkap Ade Komaludin selaku Wakil Rektor 3.
Materi pertama disampaikan oleh Staf Ahli Walikota Tasikmalaya Bidang Kewirausahaan; Tantan Rustandi dengan judul 'Menanggulangi Kemiskinan Pengembangan Wirausaha'. Tantan mengutamakan munculnya wirausaha-wirausaha baru di Kota Tasikmalaya.
“Program wirausaha baru adalah janji politik Pak Walikota yang mau bikin wirausaha baru berjumlah 5000 untuk 5 tahun ke depan, jadi setiap tahun ada 1000 wirausaha baru,” ungkap Tantan. Ia juga menyampaikan tentang pembuatan izin, dan gangguan dalam mengawali wirausaha yang disebabkan oleh beberapa alasan yang tidak masuk akal, misalnya permasalahan pribadi yang disangkut pautkan dengan perizinan wirausaha. Tantan berharap mudah-mudahan Kota Tasikmalaya memiliki tempat yang refresentatif bagi berkumpulnya komoditi-komoditi.
Materi kedua disampaikan oleh Wahyu M. Rizqi, mewakili Direktur CV Ksatria Siliwangi membahas mengenai Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 ini merupakan sebuah realitas yang tidak dapat dihindari, yakni menggantikan tenaga kerja lama dengan tenaga kerja mesin guna meningkatkan produksi secara digital. Dalam industri ini tenaga manusia digantikan oleh robot atau Artificial Intellegent (kecerdasan buatan) yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem atau program komputer. Selain itu Wahyu juga memberikan materi mengenai “Technopreneur”, yaitu memanfaatkan teknologi sebagai media wirausaha. Keunggulannya adalah bukan hanya barang yang bisa dijadikan produk wirausaha, namun kegemaran pun bisa menghasilkan uang seperti menulis, menggambar, atau design.
“Bagi yang ingin terjun ke dunia wirausaha yang paling penting adalah mempunyai kemauan dan konsisten,” pungkas Wahyu.
Sedangkan pemateri ketiga, Kepala UPT Bidang Kewirausahaan lebih membahas mengenai jumlah wirausaha Indonesia yang terbilang sangat kecil yakni hanya 1,65% dari total jumlah penduduk Indonesia sehingga diharapkan mahasiswa di perguruan tinggi agar lebih memilih untuk membuat peluang kerja daripada mencari kerja.
Setelah penyampaian materi, agenda selanjutnya adalah diskusi mengenai perencanaan wirausaha bagi mahasiswa yang kemudian dikompetisikan. Bagi pemenang dalam kompetisi ini akan didanai oleh UPT Kewirausahaan dan diberikan stand dalam acara berikutnya, yaitu acara Enterpreneur Day.
(Nurul, Lailatul & Yusya)
No comments:
Post a Comment