Sumber Foto : Gemercik Media
Gemercik News-Tasikmalaya
(08/01), Pendidikan Bela Negara (PBN) telah resmi dibuka di lapangan utama
Universitas Siliwangi yang diikuti oleh 2.809 peserta dengan 1.146 peserta putera
dan 1.663 peserta puteri yang akan dilaksanakan mulai tanggal 6-13 Januari.
Upacara
pembukaan PBN angkatan ke-32 ini dihadiri oleh anggota DPR RI, Walikota
Tasikmalaya, Bupati Kabupaten Tasikmalaya, Rektor Universitas Siliwangi,
Pejabat Sipil dan Militer, serta jajaran penting lainnya.
Adanya PBN ini bertujuan
untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara. Menristekdikti dalam pemaparannya
mengungkapkan bahwa tujuan bela negara ini adalah agar mahasiswa Indonesia
memiliki rasa cinta tanah air, serta selalu memelihara kebersamaan meskipun
memiliki banyak perbedaan.
“Bela negara ini
adalah kewajiban bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mempertahankan negara
Indonesia dari segala rongrongan, segala yang menindas pada bangsa Indonesia.
Maka dari itu wawasan bela negara, wawasan kebangsaan ini harus kita perhatikan
betul. Di dalam wawasan kebangsaan ada empat pilar kebangsaan yang harus kita
pertahankan sebagai mahasiswa yaitu NKRI, Pancasila sebagai ideologi negara,
UUD 1945 sebagai dasar negara, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika,” tutur
Muhammad Nasir selaku Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia.
“Dengan adanya
bela negara artinya mempertahankan NKRI. Jadi, jangan sampai terjadi (seperti) masa
lalu yang hal ini ingin menjaga negara tersendiri. Kita bagian dari negara
lain, tidak! Tapi kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” lanjut
beliau.
Oman dari pihak Resimen
Mahasiswa Universitas Siliwangi menjelaskan bahwa kegiatan PBN ini ada dua
jenis, yaitu indoor dan outdoor. Sama seperti tahun kemarin ada
materi dari Menristekdikti terlebih dahulu serta materi indoor lainnya kemudian yang selebihnya di hari kedua, ketiga, dan
selanjutnya dilaksanakan di lapangan yang sebagian besar merupakan materi PBB,
kemudian ada materi lainnya untuk ketangguhan atau materi tambahan bagi peserta
PBN. Untuk kegiatan long march
diadakan di akhir yaitu pada tanggal 13 Januari mendatang. Untuk rutenya jika
tidak ada perubahan masih menggunakan rute menuju daerah Situ Gede.
|
Sumber Foto : Gemercik Media |
Format penilaian
kegiatan PBN sendiri didasarkan oleh beberapa aspek diantaranya kompetensi,
kehadiran, serta kepribadian. Untuk catatannya kehadiran harus full, dan untuk nilai-nilainya paling
tinggi 100 dan paling rendah 5.
“Menurut saya
dengan berkembangnya isu-isu nasional tentang perpecahan sangat penting adanya
Pendidikan Bela Negara di tingkat mahasiswa untuk kembali lagi ke ideologi yang
satu yaitu Pancasila. Jangan sampai ada ideologi yang lain, jangan sampai ada
perpecahan di negara tercinta ini. Di situ kita diajarkan untuk lebih cinta
tanah air dari hal-hal yang paling kecil, minimal dari kesadaran kita sendiri
dan nantinya akan berdampak pada kesadaran bangsa dan negara ini,” papar Fathi
Muhammad Rahmadi selaku ketua BLM US.
Hilma Fanniar
Rohman (Presiden Mahasiswa Universitas Siliwangi) juga memberikan tanggapan
atas dilaksanakannya PBN tahun ini. Beliau mengemukakan bahwa pada prinsipnya
beliau mendukung kegiatan PBN, akan tetapi harus ditekankan bahwa PBN ini bukan
militerisasi perguruan tinggi, sehingga beliau tidak sepakat jika sipil
dijadikan satu dengan militer, dikoptasi dalam lembaga pendidikan. Beliau
mendukung kegiatan PBN ini karena memang merupakan amanat UU Bela Negara
sehingga memang harus dilaksanakan, tetapi bukan berbentuk militerisasi lembaga
pendidikan.
Beliau
berpendapat bahwa Pendidikan Bela Negara seharusnya tidak terpaku hanya pada
baris berbaris namun juga harus menekankan pada bidang keilmuan mahasiswa
sesuai jurusannya masing-masing. Misalnya jika bidangnya ekonomi maka mahasiswa
harus dapat berpikir bagaimana cara melunasi utang negara yang semakin
menggunung.
Salah satu
mahasiswa peserta PBN angkatan ke-32 ini juga memberikan kesannya mengenai
kegiatan PBN yang sedang berlangsung, “Kesannya pas awalnya kata orang mah kan penghitaman, tapi pas dijalani nggak, nggak tau belum, ramai tapi kemarin sempet bete teh soalnya
kebanyakan berdiri, cangkeul gitu,” tutur Gina Goniatu Rahayu dari
Ekonomi Syariah 2017 selaku salah satu peserta PBN angkatan ke-32.
Mengenai PBN yang belum
dilaksanakan secara menyeluruh di berbagai sektor, Menristekdikti mengemukakan
bahwa beliau akan menganjurkan program PBN ini melalui kerjasama dengan Menteri
Pertahanan serta pelaksanaannya melibatkan masyarakat mulai dari Aceh sampai
Papua. (Fatma SN dan Tan Granger)
|
No comments:
Post a Comment